illustration : canva
Menurut Tilaar (2002), tiga komponen utama bertanggung jawab atas transformasi masyarakat: globalisasi, kebutuhan akan demokratisasi, dan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.Pertama dan terpenting, ketika masyarakat global berkembang menjadi masyarakat tanpa batas yang saling membutuhkan dan mempengaruhi satu sama lain, demokratisasi menjadi sangat penting. Keinginan masyarakat untuk hidup yang layak sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah dasar dari kebutuhan akan demokratisasi. Kedua, kemajuan teknologi telah berdampak besar pada perubahan masyarakat. Kemajuan ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk bertindak lebih cepat dan memenuhi semua kebutuhan manusia. Kemajuan ini juga didasarkan pada keinginan manusia untuk belajar lebih banyak. Ketiga, karena globalisasi akan membuat hubungan antar manusia lebih dekat dan saling bersaing, itu akan berdampak besar pada perubahan. Masyarakat yang tidak dapat menahan arus globalisasi akan terbawa, sedangkan masyarakat yang dapat memanfaatkannya akan mendapatkan keuntungan.
Tidak diragukan lagi, pendidikan sangat penting untuk mengatasi perubahan ini. Pendidikan akan memberikan jalan yang jelas untuk menangani perubahan. Pendidikan akan menjadi pilar utama dari perubahan, yang akan membuatnya terasa dapat dilakukan dengan baik dan digunakan sebagai landasan dalam mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, bersama dengan bidang lain, pendidikan seharusnya mendapat perhatian yang lebih besar. Ini karena hanya dengan kualitas pendidikan yang baik, bidang lain akan berkembang sendiri. Sehingga pendidikan dapat berfungsi sebagai agen perubahan bagi masyarakat di tengah-tengah perubahan global dewasa ini, diperlukan pemimpin yang memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pendidikan, menurut (Nurcholish, 2022)
Tujuan pendidikan nasional adalah proses menciptakan budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu, yang harus mengacu pada masa depan yang jelas (pembukaan UUD 1945, alenia 4). Proses pembentukan dan perpindahan budaya terjadi ketika konsep masyarakat ideal ditanamkan dalam pikiran siswa melalui kegiatan pendidikan. Pemikiran ini menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran sosial sebagai agen perubahan di masyarakat karena merupakan tempat di mana orang belajar. Setelah dididik, setiap orang akan belajar mengelola dirinya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan yang sangat bervariasi dengan koordinasi yang baik. (Dewey, 1961) menyatakan bahwa sekolah juga memiliki tugas untuk mengatur berbagai pengaruh dari berbagai lingkungan sosial di mana setiap individu terlibat..
Pendidikan adalah proses sosial-budaya dan hanya dapat terjadi dalam kelompok tertentu melalui interaksi dan kerja sama antar individu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Norma atau nilai sosial-budaya ditransfer dan atau ditanamkan dalam proses pendidikan. Nilai-nilai sosial-budaya ini adalah produk dari seleksi alam, yang dianggap baik dan bermanfaat secara moral-keagamaan bagi masyarakat. Nilai-nilai ini ditanamkan untuk menjaga masyarakat baik di masa depan dan mengubah masyarakat ke arah danMenurut (Abdullah, 2005)
Untuk memajukan kehidupan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, kebijakan pendidikan yang menekankan pada pengembangan dan pengembangan potensi kreatif setiap siswa jauh lebih penting. Keadilan, adil dengan orang lain dan dengan lingkungannya, adalah ciri khas masyarakat Indonesia. Selain itu, masyarakat yang ideal memiliki moral yang bersyukur, sabar, dan tulus; dengan kata lain, mereka memiliki jiwa spiritual atau kecerdasan spiritual. Menurut (Suhartono, 2007), membangun manusia Indonesia berarti membangun orang yang memiliki kecerdasan, watak, dan kepribadian Indonesia. Kecerdasan berarti kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual; watak berarti lembut, sopan, penyayang, dan sebagainya. Sedangkan kepribadian berarti pekerja keras, disiplin, dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan kepribadian Indonesia.Pendidikan akan mengubah orang-orang seperti ini. Tujuan pendidikan Indonesia adalah untuk menghasilkan orang Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang teguh dan mandiri, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial dan nasional.
Rambu-rambu kualitas pendidikan termasuk apakah perbaikan kurikulum dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, apakah pendidikan telah melahirkan pengusaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dan sebagainya. Tiga hal yang akan dibangun oleh pendidikan di masa depan: penelitian dan pengembangan, layanan yang tidak menentu, dan seni (Bruner, 1973). Kemampuan pertama adalah kemampuan untuk meneliti dan mengembangkan, yang berarti bahwa orang-orang terdidik tidak hanya melakukan tugas-tugas biasa tetapi juga mampu mencari atau menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Kedua, kemampuan untuk menyediakan layanan tak terduga, yang berarti memberikan bantuan segera kepada semua orang yang membutuhkan karena semua orang di masa depan akan saling membutuhkan. Ketiga, adanya kemampuan atau rasa seni yang tinggi dalam setiap tindakan sehingga orang merasa puas secara emosional dengan apa yang mereka lakukan.
Pendidikan harus mampu membangun masyarakat siswa yang ingin mengetahui semua hal, menggunakan apa yang mereka ketahui, dan menjadi manusia yang seutuhnya dengan pengetahuan yang mereka miliki. Hal ini sangat terkait dengan empat pilar belajar yang ditetapkan UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be. (Delor, 1996)
Learning to know
menekankan pentingnya pendidikan dalam menumbuhkan minat orang untuk mencari tahu dan meneliti segala sesuatu, bukan hanya mengumpulkan informasi dari orang lain, tetapi juga menjadi penemu dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat diajak untuk belajar dan berpikir dalam hal ini. Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang manusia Indonesia, pelajari dan pikirkan apa artinya.
Learning to do
menekankan pada kemampuan untuk menguasai bidang tertentu sehingga pendidikan dapat berguna. Membangun masyarakat seutuhnya berarti mewujudkan masyarakat yang menguasai iptek dan mampu bersaing di tengah dunia kerja yang sangat kompetitif karena kemajuan teknologi dan globalisasi yang sedang terjadi. Oleh karena itu, tujuan pendidikan tentang penguasaan iptek dan keterampilan harus dikomunikasikan dalam konteks ini..
Learning to live together
perbedaan, suku, ras, agama, dan faktor lainnya sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, perbedaan selalu ada di seluruh masyarakat dunia. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting untuk menumbuhkan rasa solidaritas yang ada di antara orang-orang yang berbeda. Pendidikan harus menekankan perbedaan sebagai cara untuk mengembangkan persahabatan daripada permusuhan. Kita akan dapat membangun bangsa Indonesia yang lebih kuat dan maju dengan mengatasi perbedaan kita.
Learning to be
Kemampuan untuk menjadi diri sendiri adalah kunci dalam belajar menjadi. Orang yang kuat secara mental, emosional, dan fisik. Setelah belajar, seseorang dapat menjadi individu yang sempurna yang dapat menerapkan tujuan pendidikannya. Orang Indonesia sejati adalah mereka yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang teguh dan mandiri, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara mereka..
Diharapkan bahwa pendidikan akan berkontribusi pada perubahan. Satu-satunya cara untuk menghentikan atau menyaring perubahan dan mengubahnya ke arah yang lebih baik adalah dengan pendidikan. Oleh karena itu, agar perubahan yang ada dapat diatur dengan baik, pendidikan harus tetap diperhatikan.Semua pihak, terutama pemerintah, harus serius dalam mewujudkan pendidikan yang dapat menjadi agen perubahan.Pemerintah harus memprioritaskan peningkatan fasilitas, guru, dan elemen lainnya dalam pendidikan. Oleh karena itu, sangat diharapkan bahwa anggaran akan tersedia.
Pingback: Kecerdasan Emosional sebagai Kunci Kesuksesan - IGAS