Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional

Share this article

 Kepemimpinan dalam dunia kerja yang dinamis sangat penting untuk menentukan budaya organisasi dan tingkat  kepuasan karyawan. Para peneliti dan praktisi manajemen telah berkonsentrasi pada dua pendekatan kepemimpinan  utama, transformasional dan transaksional. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari kedua gaya kepemimpinan  tersebut, mengetahui bagaimana keduanya berdampak pada kepuasan karyawan, dan menentukan mana yang lebih  baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang memuaskan. 

Menurut penelitian yang relevan, gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional memiliki dampak yang  signifikan terhadap kinerja karyawan dan perilaku mereka di dalam organisasi. Jufrizen dan Lubis (2020) menemukan  bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional memiliki dampak langsung dan tidak langsung  terhadap kinerja karyawan, yang dimoderasi oleh Locus of Control. Selain itu, Rusdiyanto dan Riani (2015) berusaha  untuk mempelajari dampak gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional dan kepuasan kerja terhadap  perilaku kewarganegaraan organisasi. Studi mereka menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan ini sangat memengaruhi  bagaimana karyawan berperilaku di organisasi. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kinerja dan perilaku karyawan  di dalam organisasi. Dengan memahami lebih baik hubungan antara gaya kepemimpinan dan perilaku organisasi,  manajer dapat lebih mudah meningkatkan produktivitas dan kesetiaan karyawan mereka. Selain itu, penelitian ini  memberikan wawasan baru bagi manajemen sumber daya manusia dalam mengembangkan strategi kepemimpinan  yang tepat untuk mencapai tujuan ini. 

Selain itu, Putra (2021) melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial dan bersamaan. Hasil menunjukkan bahwa gaya  kepemimpinan ini sangat memengaruhi kinerja karyawan. Selain itu, Sardi (2017) menyelidiki bagaimana gaya  kepemimpinan transformasional dan transaksional memengaruhi kinerja bawahan melalui kepuasan kerja. Mereka  menekankan betapa pentingnya gaya kepemimpinan ini untuk memengaruhi kinerja karyawan.

 Studi ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional sangat penting untuk mencapai  kinerja karyawan yang optimal. Ketika organisasi memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana  gaya kepemimpinan ini memengaruhi kinerja, mereka dapat mengelola sumber daya manusia mereka dengan lebih  efisien. Kesimpulannya, penting bagi pemimpin untuk mempertimbangkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk  meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan secara keseluruhan. 

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Hariyanti (2022) menemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional  dan transaksional memengaruhi kepuasan kerja dan kesetiaan karyawan secara parsial dan simultan. Penelitian ini  mendukung gagasan bahwa gaya kepemimpinan ini memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku  karyawan dalam organisasi.

Ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional memiliki pengaruh besar pada kinerja  karyawan, kepuasan kerja, dan perilaku organisasi. Penemuan ini menggarisbawahi betapa pentingnya memahami dan  menerapkan gaya kepemimpinan ini secara efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan dan hasil organisasi.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas karyawan, para pemimpin harus mempertimbangkan gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional. Mereka harus tahu bagaimana gaya kepemimpinan ini dapat  memengaruhi sikap dan perilaku karyawan, sehingga organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih  produktif dan positif. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk terus meningkatkan kemampuan kepemimpinan mereka agar mereka dapat memimpin dengan gaya yang sama. 

Mengenal Gaya Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan transaksional didasarkan pada pertukaran antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin memberikan  insentif kepada pengikut sebagai imbalan atas kepatuhan atau pencapaian tujuan. Gaya kepemimpinan ini berpusat  pada pengawasan, umpan balik, dan penerapan sistem reward dan sanksi.

Pemimpin transaksional memberikan arahan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari pengikut mereka dan memberikan penghargaan atau hukuman berdasarkan kinerja mereka. Mereka juga cenderung secara teratur  memeriksa kinerja karyawan dan memberikan umpan balik yang spesifik.

Mereka memberi tahu pengikut mereka apa yang harus mereka lakukan dan memberikan insentif kepada mereka yang  berhasil mencapai target mereka dengan bonus atau promosi. Selain itu, pemimpin transaksional akan  memberlakukan sanksi terhadap pelanggaran aturan atau kinerja yang tidak memenuhi harapan. Metode ini  membantu pemimpin transaksional memastikan bahwa perusahaan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan.

Eksplorasi Gaya Kepemimpinan Transformasional

Sebaliknya, pemimpin transformasional berusaha untuk menginspirasi dan memotivasi teamnya  melalui  pengembangan visi yang menarik dan membawa perubahan. Pemimpin transformasional cenderung memiliki  kemampuan untuk mempengaruhi perasaan, nilai, dan keinginan karyawan mereka.

Pemimpin transformasional mendorong kreativitas, inovasi, dan pertumbuhan pribadi serta menumbuhkan semangat  dan dedikasi dengan pengikut mereka. Mereka juga membantu karyawan mencapai potensi mereka yang sebenarnya.

Selain itu, mereka sering membantu dan membimbing karyawan mereka, dan mereka juga menunjukkan contoh yang  baik dengan berperilaku. Pemimpin transformasional dianggap sebagai orang-orang yang menginspirasi dan memiliki  kemampuan untuk membawa perubahan besar dalam suatu organisasi. Dengan demikian, kepemimpinan  transformasional dapat membantu menciptakan tempat kerja yang penuh semangat, kerja sama, dan inovatif.

  

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan Kerja dalam Gaya Kepemimpinan Transaksional: Dengan memberikan struktur yang jelas, umpan balik  yang konsisten, dan pengakuan atas pencapaian, kepemimpinan transaksional dapat memengaruhi kepuasan kerja  karyawan. Ketika karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan merasa dihargai atas apa yang mereka lakukan, mereka mungkin
merasa puas.

Kepuasan Kerja dalam Gaya Kepemimpinan Transformasional: Namun, kepemimpinan transformasional dapat berdampak lebih dalam pada seberapa puas karyawan dengan pekerjaan mereka. Pemimpin transformasional yang  mampu menginspirasi, mendukung, dan memperhatikan kebutuhan karyawan cenderung menciptakan lingkungan  kerja yang memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis karyawan. Ini dapat menghasilkan tingkat kepuasan kerja  yang lebih tinggi karena karyawan merasa terhubung dengan visi dan nilai-nilai organisasi.

Selain memberikan ruang untuk inovasi dan kreativitas, pemimpin transformasional mendorong karyawan mereka  untuk mencapai potensi terbaik mereka. Kepemimpinan transformasional dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam  jangka panjang karena karyawan merasa dihargai dan mendapatkan dukungan dan inspirasi dari pemimpin mereka.  Akibatnya, produktivitas dan kinerja karyawan dapat meningkat secara signifikan, yang memungkinkan organisasi  mencapai tujuan yang ditetapkannya dengan lebih efisien.

Perbandingan Efektivitas Kedua Gaya
Kepemimpinan

Penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki efek yang lebih baik dan berkelanjutan dalam  jangka panjang daripada kedua gaya kepemimpinan lainnya terhadap tingkat kepuasan karyawan.

Kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan loyalitas dan inovasi karyawan di tempat kerja. Ini dapat  menghasilkan solusi baru untuk masalah yang rumit dan membantu bisnis bersaing di pasar dengan lebih baik. Oleh  karena itu, penting bagi para pemimpin untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing gaya  kepemimpinan ini agar mereka dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan keadaan dan tujuan perusahaan.

Pemimpin transformasional dapat membangun hubungan yang kuat dengan karyawan mereka, menginspirasi mereka  untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan membantu mereka berkembang secara pribadi. Pemimpin seperti itu  seringkali menghasilkan tempat kerja yang lebih puas dan produktif.

Kepemimpinan transformasional cenderung membuat karyawan merasa lebih termotivasi dan berkomitmen terhadap  pekerjaan mereka, yang menghasilkan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, gaya  kepemimpinan ini dapat menciptakan budaya kerja yang inovatif dan fleksibel, yang memungkinkan perusahaan untuk  beradaptasi dengan perubahan pasar dan persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian, pemimpin yang  dapat menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dapat membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan ini.

Sangat penting untuk memahami peran gaya kepemimpinan dalam menciptakan lingkungan kerja yang  menyenangkan dan produktif. Baik gaya kepemimpinan transformasional maupun transaksional dapat memengaruhi  seberapa puas karyawan dengan pekerjaan mereka; namun, gaya kepemimpinan transformasional cenderung memiliki  efek yang lebih positif dalam jangka panjang.

Karena itu, para manajer dan pemimpin transformasional harus mempertimbangkan pendekatan transformasional saat memimpin tim mereka. Pemimpin transformasional dapat menciptakan budaya organisasi yang dinamis, inklusif, dan  memuaskan bagi semua anggota tim, yang merupakan kunci untuk mencapai kepuasan kerja yang berkelanjutan dan
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Pemimpin transformasional dapat menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan untuk berkembang  dan mencapai potensi terbaik mereka melalui komunikasi yang terbuka dan memotivasi. Mereka juga cenderung  membangun hubungan yang lebih kuat dan positif dengan rekan tim mereka, yang pada gilirannya meningkatkan  kerja sama dan kohesi di dalam organisasi.

Pict illustration : pexels Mizuno K

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top