Penguatan Pancasila melalui Penggunaan Media Sosial

Share this article

Media sosial telah mengubah cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi. Media sosial telah
menjadi bagian penting dari kehidupan modern, baik dalam hal kehidupan
sehari-hari maupun politik. Meskipun demikian, potensi besar yang terkadang
terabaikan di balik hiruk-pikuk informasi dan hiburan adalah penggunaan media
sosial sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Dalam artikel ini,
kami akan mengeksplorasi berbagai cara di mana media sosial dapat berfungsi
sebagai alat yang berguna untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
Pancasila dan mengeksplorasi peluang dan kesulitan yang terkait dengannya.

Banyak penelitian telah menyelidiki penggunaan media sosial sebagai alat untuk
mempromosikan nilai-nilai Pancasila. Instagram dan WhatsApp adalah contoh
platform media sosial yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti
mempromosikan kegiatan bisnis (Puspitarini & Nuraeni, 2019). menghasilkan
peningkatan penjualan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) (Widnyani et
al., 2023), serta berfungsi sebagai alat yang efektif untuk pengajaran dan
pembelajaran (Rahman et al., 2023; Susanti et al., 2022). Media sosial juga
telah digunakan oleh pemerintah untuk berkomunikasi dengan masyarakat (Putri et
al., 2023). Perpustakaan juga telah mempelajari penggunaan media sosial untuk
promosi (Mutiara et al., 2022), lokakarya pendidikan (Mustain et al., 2022),
dan pemasaran digital (Urva et al., 2022). Selanjutnya, peran media sosial
dalam penyebaran informasi politik telah dieksplorasi (Gayatri & Satwika,
2022).

Potensi media sosial sebagai alat untuk membangun karakter yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila telah dibahas dalam konteks Pancasila (Kartawijaya et al., 2021).
Penyelarasan pemahaman yang beragam tentang Pancasila melalui media sosial
telah dikaitkan dengan upaya untuk mempertahankan eksistensinya (Arifin et al.,
2022). Selain itu, banyak penelitian telah dilakukan tentang penggunaan media
sosial untuk mendukung usaha mikro dan pemasaran bisnis online (Tiwow et al.,
2021). Pentingnya promosi kesehatan melalui media sosial juga telah ditekankan
(Leonita & Jalinus, 2018). Selain itu, telah diakui bahwa media sosial
memiliki dampak terhadap komunikasi dan perolehan informasi dalam kehidupan
sehari-hari (Rahardaya & Irwansyah, 2021).

Kampanye jarak sosial dan hubungan masyarakat telah dilakukan melalui media sosial selama
pandemi COVID-19 (Hidayat et al., 2020). Penggunaan media sosial sebagai cara
untuk mengatasi stres juga telah dipelajari oleh remaja (Amelia et al., 2021). Namun,
muncul kekhawatiran tentang konten Pancasila yang kurang di media sosial dan
bagaimana hal itu dapat memengaruhi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila oleh generasi milenial (Arianto, 2021).

Selain itu, telah dilakukan penelitian tentang peran media sosial dalam mendukung
pembelajaran online dan membangun persepsi positif tentang tokoh masyarakat
(Farhani, 2021; Fadiyah & Simorangkir, 2021). Meskipun demikian, telah
diidentifikasi bahwa penggunaan media sosial sebagai platform untuk
whistleblowing masih kurang dimanfaatkan (Arianto, 2021). Selain itu, telah
dilakukan penelitian tentang pengaruh media massa, terutama televisi, terhadap
sosialisasi dan dampaknya terhadap perilaku masyarakat (Sinaga, 2023).

TikTok dan berbagai sumber daya kreatif lainnya telah diakui sebagai alat yang efektif
untuk berinteraksi dengan audiens dengan berbagai jenis konten (Swandewi,
2021). Selain itu, studi telah dilakukan tentang aplikasi media sosial untuk
berbagi pengetahuan serta dampak Instagram terhadap minat mahasiswa dalam
kewirausahaan (Islamy & Laksmiwati, 2020; Salmah et al., 2021).

Media sosial sangat luas. Jutaan orang dari berbagai lapisan masyarakat terhubung satu sama
lain dalam waktu nyaris instan melalui Facebook, Twitter, Instagram, dan
platform lainnya. Ini adalah alasan mengapa media sosial memiliki kapasitas
untuk menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila.

Pertama, media sosial memungkinkan penyebaran informasi yang cepat dan luas. Pesan yang
terkait dengan Pancasila, seperti keragaman budaya atau semangat gotong royong,
dapat dengan cepat diterima oleh ribuan, jika tidak jutaan, pengguna. Ini
memberikan kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, media sosial memungkinkan publik untuk berbicara satu sama lain. Dengan menggunakan
platform seperti Twitter dan Reddit, orang dapat berbagi pendapat mereka
tentang prinsip-prinsip Pancasila dan cara menerapkannya dalam dunia modern.
Diskusi seperti ini tidak hanya membuat orang lebih memahami satu sama lain,
tetapi juga memperkuat solidaritas sosial di antara beragam komunitas.

Meskipun demikian, beberapa masalah muncul saat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan
Pancasila. Salah satunya adalah penyebaran informasi yang salah atau bahkan
merugikan. Dalam situasi di mana berita palsu (hoaks) dan konten provokatif
tersebar luas, pesan tentang Pancasila dapat tercemar atau bahkan terdistorsi.

Selain itu, media sosial seringkali menjadi medan pertempuran ideologi dan polarisasi politik,
akibatnya, pesan asli Pancasila dapat diabaikan, terutama ketika
prinsip-prinsipnya dipolitisasi untuk kepentingan kelompok tertentu.

Tetapi ada peluang besar di tengah kesulitan. Dengan menyebarkan konten edukatif dan
inspiratif tentang Pancasila, pengguna media sosial dapat berfungsi sebagai
agen perubahan yang efektif. Pesan-pesan tentang persatuan, keadilan,
demokrasi, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam Pancasila dapat
melampaui batas ideologis dan memperkuat kesatuan bangsa dengan kreativitas dan
kerja sama yang tepat.

Untuk memanfaatkan media sosial sebaik mungkin untuk menyebarkan Pancasila,
diperlukan pendekatan yang tepat. Pertama, penting untuk membangun jaringan
kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, organisasi masyarakat, dan
orang-orang yang peduli. Mereka dapat bekerja sama untuk membuat konten yang
menarik dan relevan tentang Pancasila.

Kedua, pendidikan publik harus ditingkatkan. Sangat penting bagi masyarakat untuk
memahami makna setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila dan cara
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat dicapai melalui kampanye
online, webinar, kelas virtual, atau bahkan aplikasi khusus untuk pendidikan.

Yang terakhir yang Ketiga yaitu , media sosial harus digunakan sebagai alat untuk mendorong
keragaman dan inklusi. Sangat penting bagi media sosial untuk menyebarkan pesan
tentang toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan penghormatan hak asasi
manusia. Dengan demikian, media sosial bukan hanya tempat untuk menyebarkan
ideologi tertentu, tetapi juga alat untuk membangun masyarakat yang lebih damai
dan beradab.

Di era internet saat ini, menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai – nilai Pancasila
adalah langkah penting dalam memperkuat kebangsaan dan membangun masyarakat
yang inklusif. Kita dapat menginspirasi jutaan orang untuk menginternalisasi
dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan
memanfaatkan kekuatan jangkauan dan dialog yang dimiliki oleh media sosial.
Tetapi kita juga tidak boleh mengabaikan kesulitan yang ada. Di tengah arus
informasi yang kompleks dan dinamis saat ini, diperlukan upaya bersama dari
berbagai pihak untuk menjaga keaslian dan keseimbangan pesan Pancasila. Kita
tidak dapat mengubah media sosial menjadi kekuatan positif yang dapat
memperkuat persatuan dan kesatuan di Indonesia kecuali kita bekerja sama dan
berkomitmen.

pic illustration : pexel

2 komentar untuk “Penguatan Pancasila melalui Penggunaan Media Sosial”

  1. Pingback: DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT - IGAS

  2. Pingback: Peran Media Sosial, Opini Publik Tentang Isu Politik - IGAS

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top