Dalam samudra bisnis yang luas, ada fenomena menarik yang disebut “Red Ocean”. Seperti air yang berubah menjadi merah karena persaingan yang intens, Ikan Merah mewakili pasar di mana pesaing bersaing secara langsung, seringkali menghasilkan pertumbuhan yang lambat dan margin keuntungan yang tipis. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu “Red Ocean”, memeriksa tren terbaru, menjawab pertanyaan umum, dan memberikan perspektif ahli tentang bagaimana menangani persaingan ini dengan sukses.
Perusahaan harus berjuang untuk mendapatkan pangsa pasar yang sudah ada di Red Ocean, yang dipenuhi dengan persaingan yang ketat. Salah satu strategi yang umum digunakan adalah persaingan harga dan meningkatkan efisiensi operasional untuk mempertahankan keuntungan. Namun, meskipun ada banyak tantangan dalam Red Ocean, perusahaan masih memiliki kesempatan untuk sukses dengan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan strategi yang tepat.
Apa Itu Red Ocean?
Red Ocean adalah nama untuk lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. W. Chan Kim dan Renée Mauborgne, dua profesor dari INSEAD, adalah orang pertama yang menggunakan istilah ini dalam buku mereka yang terkenal “Strategi Bumi Biru”. Mereka membandingkan pasar dengan dua lautan: lautan biru menunjukkan area pasar yang belum dieksplorasi atau dikembangkan, sedangkan lautan merah menunjukkan pasar yang sudah penuh dengan pesaing yang berusaha memperebutkan pangsa pasar yang sama.
Untuk mendapatkan pelanggan dan menghasilkan keuntungan dalam Red Ocean, perusahaan harus bersaing secara langsung dengan pesaing lainnya. Seringkali, persaingan menyebabkan penurunan harga, penurunan margin keuntungan, dan pengurangan inovasi. Karena itu, perusahaan di Red Ocean cenderung terjebak dalam siklus persaingan yang tidak berkesudahan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mencari strategi Blue Ocean agar dapat keluar dari lingkungan bisnis yang penuh persaingan ini.
Di bidang strategi bisnis, istilah “samudra merah” mengacu pada ruang pasar konvensional yang penuh sesak di mana perusahaan berjuang untuk menangkap permintaan pasar saat ini dan mengungguli saingan (“undefined”, 2017). Karena kejenuhan pasar, lingkungan kompetitif ini sering menyebabkan persaingan dan tantangan yang signifikan untuk diferensiasi dan pertumbuhan berkelanjutan (Shaikh & Soomro, 2023; Giroud & Mueller, 2011). Studi menunjukkan bahwa bisnis di industri kompetitif dapat memperoleh manfaat lebih sedikit dari praktik tata kelola yang efektif dibandingkan dengan bisnis di industri non-kompetitif (Giroud & Mueller, 2011).
Ciri – Ciri dan Contoh Red Ocean
Industri Restoran Cepat Saji
Di Red Ocean terdapat restoran cepat saji seperti McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, dan Burger King. Restoran cepat saji menawarkan barang serupa (burger, kentang goreng, dan minuman ringan) dengan harga yang kompetitif, sehingga mereka harus terus mengembangkan menu baru, promosi, dan program loyalitas untuk tetap menarik pelanggan. Persaingan di Red Ocean sangat ketat.
Industri Taksi Tradisional
Taksi konvensional menghadapi badai merah karena persaingan ketat dari layanan ride-hailing seperti Uber dan Grab. Keduanya menawarkan layanan yang serupa, tetapi dengan model bisnis yang berbeda. Jika mereka ingin tetap bersaing di pasar yang semakin jenuh, taksi tradisional harus menyesuaikan diri dengan teknologi dan meningkatkan efisiensi.
Industri Smartphone
Persaingan sengit di pasar smartphone dipenuhi oleh produsen seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi, yang menawarkan produk serupa (seperti layar sentuh, kamera, dan internet) dengan fitur yang terus ditingkatkan. Produsen smartphone harus terus mengembangkan teknologi baru, desain yang menarik, dan taktik pemasaran yang efektif untuk bertahan.
Penyedia Layanan TV Kabel
Dengan munculnya layanan streaming video on demand (SVOD) seperti Netflix dan Disney+, penyedia TV kabel menghadapi badai hitam karena lebih banyak pilihan untuk menonton film dan acara TV. Akibatnya, penyedia TV kabel harus menawarkan paket dan harga yang lebih murah.
Industri Retail Pakaian
Toko pakaian seperti GAP dan H&M beroperasi di lautan merah yang penuh persaingan. Toko pakaian memiliki target pasar yang luas dan menjual barang fashion yang serupa. Untuk bertahan, toko pakaian harus mengetahui tren mode terbaru, menjaga kualitas barang, dan memberikan konsumen pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Cara bertahan di red ocean
melibatkan pendekatan pemasaran yang inovatif dan agresif, seperti kolaborasi dengan desainer terkenal atau diskon besar-besaran. Toko pakaian juga harus memperhatikan umpan balik pelanggan dan terus memperbarui untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif. Toko pakaian dapat terus bersaing dan bertahan di tengah persaingan sengit di industri retail pakaian dengan langkah-langkah ini.
Untuk bertahan di lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah mempertimbangkan faktor-faktor seperti profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, ukuran kap, dan umur perusahaan (Ristyanto & Mujilan, 2022). Usia perusahaan dapat menjadi indikator kemampuan perusahaan untuk bersaing dan bertahan di pasar (Ristyanto & Mujilan, 2022).
Perusahaan dapat mempertimbangkan strategi seperti inovasi, orientasi pasar, dan keunggulan kompetitif untuk mengatasi tantangan samudra merah (Zhou et al., 2009; Distanont & Khongmalai, 2018; Weerawardena, 2003). Menurut Weerawardena (2003), orientasi kewirausahaan dan strategi berbasis pasar telah ditunjukkan untuk meningkatkan kinerja pemasaran dan keunggulan kompetitif, yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan keuntungan berkelanjutan dan membedakan diri di pasar yang sangat kompetitif. Ini menunjukkan bahwa kemampuan pembelajaran pasar merupakan komponen penting dalam pembuatan strategi kompetitif yang berdasarkan inovasi dan kewirausahaan (Weerawardena, 2003). Terbukti bahwa strategi berbasis pasar dan orientasi kewirausahaan meningkatkan kinerja pemasaran dan keunggulan kompetitif di pasar Blue Ocean. Ini menawarkan jalan menuju kesuksesan di pasar tersebut (Fatikha et al., 2021; Amadasun & Mutezo, 2022).
Tren dan Perkembangan Terbaru Red Ocean
Munculnya teknologi yang mempercepat komunikasi dan distribusi di era komputer dan internet membuat Red Ocean menjadi semakin menantang. Perusahaan harus mengubah strategi mereka untuk mengikuti tren digital, seperti e-commerce, agar tetap relevan.
Dunia bisnis serupa dengan Red Ocean yang terus mengalami perubahan dan perkembangan. Meskipun Red Ocean dicirikan oleh persaingan yang ketat, para pelaku bisnis tetap waspada terhadap peluang baru dengan memanfaatkan berbagai tren terbaru. Mari kita lihat beberapa tren terbaru yang dapat membantu bisnis bertahan dan bahkan berkembang di Red Ocean:
1. Pemanfaatan Teknologi yang Lebih Cerdas
Otomatisasi dan AI
Kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi meningkatkan efisiensi operasional perusahaan di Laut Merah. Ini dapat mencakup penggunaan chatbot untuk layanan pelanggan, otomatisasi produksi, atau analisis data untuk memahami perilaku pelanggan.
Big Data dan Personalization
Perusahaan dapat menggunakan kekuatan big data untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih khusus, seperti rekomendasi produk yang tepat, penawaran yang ditargetkan, dan komunikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Real-time Analytics
Dengan menggunakan analitik real-time, bisnis dapat memantau tren pasar, melacak pergerakan pesaing, dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan cepat. Ini memberikan keunggulan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan responsif terhadap perubahan pasar.
2. Kolaborasi dan Kemitraan Strategis
Berbagi Sumber Daya
Perusahaan di lautan merah mulai mempertimbangkan kerja sama dan kemitraan strategis untuk menghadapi persaingan yang ketat. Kerja sama ini bisa berupa pengembangan produk, berbagi jaringan distribusi, atau kampanye pemasaran bersama. Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing mereka dengan saling melengkapi keahlian dan resources.
Platform dan Ekosistem Terbuka
Tren untuk membuat platform dan ekosistem bisnis lebih terbuka semakin penting. Perusahaan terbuka untuk integrasi dengan layanan pihak ketiga untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Selain itu, ekosistem terbuka mendorong inovasi dengan memungkinkan pengembang lain untuk membuat produk dan layanan yang kompatibel.
3. Fokus pada Keberlanjutan dan Dampak Sosial
Konsumen yang Sadar Lingkungan
Konsumen semakin peduli dengan masalah sosial dan lingkungan. Perusahaan di lautan merah mulai mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), penggunaan bahan ramah lingkungan, dan pengurangan jejak karbon. Hal ini tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi juga dapat menarik konsumen yang sangat sadar lingkungan.
Transparansi dan Kepercayaan
Konsumen di era digital menuntut transparansi dan membangun kepercayaan dengan brand. Perusahaan di red ocean harus bisa menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Ini bisa dicapai melalui keterbukaan informasi, komunikasi yang jujur, dan penanganan keluhan pelanggan dengan baik.
4. Peningkatan Peran Social Commerce
Komunitas dan Influencer Marketing
Dalam Red Ocean yang semakin digital, media sosial memainkan peran yang signifikan. Influencer marketing dan komunitas online adalah strategi pemasaran yang efektif. Perusahaan dapat memanfaatkan media sosial untuk berhubungan dengan pelanggan, membangun komunitas pelanggan, dan memanfaatkan pengaruh influencer untuk mempromosikan barang atau jasa mereka.
Social Selling dan Live Commerce
Live commerce dan social selling menjadi tren yang semakin berkembang. Dengan memanfaatkan platform media sosial, penjual dapat secara langsung berinteraksi dengan calon pembeli, menampilkan barang dagangan mereka, dan melakukan transaksi secara online. Ini memberi perusahaan cara baru untuk menjangkau pembeli dan meningkatkan penjualan.
5. Peningkatan Fokus pada Pengalaman Pelanggan
Customer Experience (CX) sebagai Pembeda
Pengalaman pelanggan (CX) sangat penting dalam dunia merah yang sangat bersaing. Perusahaan harus berkonsentrasi pada menciptakan pengalaman pelanggan yang positif dan berkesan. Penyelesaian masalah yang cepat dan tepat, kemudahan transaksi, dan layanan pelanggan yang luar biasa memungkinkan ini terjadi. Pelanggan yang puas akan lebih cenderung setia dan menyarankan orang lain untuk membeli produk tersebut.
Pengaruh Pemerintah dan Berita Terkini
Perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah sering memengaruhi dinamika pasar. Misalnya, perubahan kebijakan perdagangan atau pajak dapat memengaruhi biaya produksi atau akses pasar. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk terus mengikuti perubahan pemerintah yang relevan.
Berita terkini juga dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap merek. Sebuah skandal atau kontroversi yang terjadi di perusahaan dapat merusak reputasi dan kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan hubungan pelanggan yang baik, perusahaan harus selalu siap untuk mengikuti perkembangan industri dan berkomunikasi dengan pelanggan secara terbuka. Perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tetap relevan dan mampu bertahan dalam persaingan pasar yang semakin ketat dengan mengamati bagaimana pemerintah bertindak dan berita apa yang sedang terjadi.
Tips untuk mengarungi Red Ocean
- Fokus pada segmentasi pasar yang tepat.
- Jaga kualitas produk atau layanan Anda.
- Tingkatkan pengalaman pelanggan.
- Berinovasi secara terus-menerus.
Perusahaan dapat memastikan bahwa mereka dapat tetap bersaing di dalam “Red Ocean” yang penuh dengan pesaing dengan mempertimbangkan nasihat ini. Dengan fokus pada segmentasi pasar yang tepat, mereka dapat menarik perhatian pelanggan yang tepat untuk produk atau layanan mereka. Mereka juga dapat mempertahankan keunggulan kompetitif mereka di pasar yang semakin ketat dengan terus meningkatkan pengalaman pelanggan dan berinovasi.
Banyak bisnis menghadapi Red Ocean, tetapi dapat diatasi dengan strategi yang tepat. Perusahaan dapat membuat perbedaan di tengah persaingan yang sengit ini dengan melakukan diferensiasi dan inovasi. Mari kita menjelajahi dan menguasai Laut Merah dengan satu sama lain!
References:
(2017). Untitled. Iosr Journal of Business and Management, 19(01).
Amadasun, D. and Mutezo, A. (2022). Effect of market-driven strategies on the competitive growth of smes in lesotho. Journal of Innovation and Entrepreneurship, 11(1).
Distanont, A. and Khongmalai, O. (2018). The role of innovation in creating a competitive advantage. Kasetsart Journal of Social Sciences.
Fatikha, C., Rahayu, M., & Sumiati, S. (2021). Effect of entrepreneurship orientation and market orientation on marketing performance through competitive advantage. Jurnal Aplikasi Manajemen, 19(2), 448-458.
Giroud, X. and Mueller, H. (2011). Corporate governance, product market competition, and equity prices. The Journal of Finance, 66(2), 563-600.
Ristyanto, Y. and Mujilan, M. (2022). Pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, ukuran kap dan umur perusahaan terhadap pengungkapan sukarela (studi empiris pada laporan tahunan perusahaan subsektor makanan dan minuman tahun 2018-2020. Jrma | Jurnal Riset Manajemen Dan Akuntansi, 10(2), 88-106.
Sukayat, Y. and Tridahusumah, A. (2020). Analisis sosiodemografi dan pola nafkah petani penggarap di tanah eks perkebunan swasta jawa barat. Paspalum Jurnal Ilmiah Pertanian, 8(2), 116.
Shaikh, M. and Soomro, P. (2023). Out of red ocean and soaring into blue ocean: the wii u nintendo selling strategy in gaming industry. Asian Journal of Business and Management, 10(6).
Weerawardena, J. (2003). Exploring the role of market learning capability in competitive strategy. European Journal of Marketing, 37(3/4), 407-429.
Zhou, K., Brown, J., & Dev, C. (2009). Market orientation, competitive advantage, and performance: a demand-based perspective. Journal of Business Research, 62(11), 1063-1070.
Pict Illustration :