Tanggung jawab untuk mengelola aset manusia terpenting adalah manajemen sumber daya manusia
(HRM), yang merupakan inti dari setiap organisasi. Setiap keputusan mengenai
manajemen sumber daya manusia, baik itu mengenai rekrutmen, seleksi, pelatihan,
atau pemecatan, didasarkan pada pertimbangan etika yang mendasar. Ini akan
membahas etika dalam HRM, bagaimana hal itu berdampak pada budaya perusahaan,
dan cara-cara untuk membuat lingkungan kerja yang bersih.
Etika sangat penting untuk HRM karena mereka bertanggung jawab untuk mengelola aset manusia
yang paling penting dalam organisasi. Etika harus menjadi pertimbangan penting
dalam setiap keputusan HRM. Ini mencakup prosedur untuk merekrut, memilih,
memberikan pelatihan, dan memecat karyawan. Etika HRM yang kuat dapat berdampak
positif pada budaya perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang bersih.
Dalam manajemen sumber daya manusia, peran etika sangat penting untuk membangun budaya yang
kuat di perusahaan. Menurut Sudarsono (2019), budaya organisasi terdiri dari
nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi yang membentuk cara sumber daya manusia
berperilaku di dalam organisasi. Analisis jabatan, rekrutmen, seleksi,
penempatan, orientasi, pelatihan, dan pengembangan kompetensi adalah semua
komponen yang penting dalam manajemen sumber daya manusia yang efektif (Amir
& Maulidiyah, 2023). Kualitas pendidikan di institusi pendidikan
dipengaruhi secara signifikan oleh kualitas sumber daya manusia, yang
menunjukkan betapa pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam sistem
pendidikan (Solehan, 2022).
Selain itu, pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa pentingnya manajemen sumber daya
manusia, terutama dalam memastikan kesejahteraan dan kinerja karyawan selama
masa sulit (Djogo, 2022). Selanjutnya, menyelaraskan data sumber daya manusia
dengan tujuan strategis organisasi sangat penting untuk dilakukan dengan
menerapkan sistem manajemen sumber daya manusia, seperti sistem informasi
(Arianto &; Susetyo, 2022).
Hal ini disebabkan oleh kemampuan manajemen sumber daya manusia untuk memastikan bahwa
karyawan di institusi pendidikan memiliki kompetensi dan kualitas yang tinggi.
Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui pengembangan
program pelatihan dan pengembangan karyawan yang didukung oleh manajemen sumber
daya manusia. Manajemen sumber daya manusia sangat penting selama pandemi
COVID-19 untuk mendukung kesejahteraan dan kinerja karyawan dengan memberikan
bantuan dan dukungan yang dibutuhkan. Dengan menerapkan sistem manajemen sumber
daya manusia, data SDM dapat digunakan dengan lebih baik untuk mencapai tujuan
strategis perusahaan dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Selain itu, pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia sangat penting untuk
meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan tantangan
baru, terutama selama pandemi COVID-19 (Mustopa et al., 2021; Annalia, 2020). Selain
pentingnya mempertimbangkan pengaruh budaya organisasi terhadap pertumbuhan
organisasi yang sehat, kepemimpinan sangat penting dalam membentuk dan
memelihara budaya organisasi (Putri & Yusuf, 2022; Wati et al., 2020Selain
itu, nilai-nilai tanggung jawab dan kepercayaan berkorelasi dengan pengembangan
budaya kewirausahaan dalam suatu organisasi, terutama dalam organisasi
keagamaan (Hidayat & Pradesa, 2022). Sumber daya keperawatan yang memadai
dalam konteks perawatan kesehatan sangat memengaruhi penerapan budaya
organisasi di bangsal rawat inap (Parhusip, 2023; Yustiawan, 2018). Selain itu,
hubungan yang ada antara budaya organisasi, komitmen organisasi, dan motivasi
dalam organisasi pelayanan publik sangat penting untuk mencapai hasil kerja
yang tinggi (Susanti et al., 2021Manajemen sumber daya manusia menjadi semakin
penting dalam pendidikan karena pengaruh kemampuan manajer dalam meningkatkan
kinerja guru sekolah dasar (Tanjung et al., 2021).
Dalam sintesis referensi ini, perhatian tertuju pada sifat multifaset manajemen budaya dan
sumber daya manusia dalam organisasi. Ini menunjukkan betapa pentingnya budaya
organisasi, kepemimpinan, etis, pelatihan, dan pengembangan, serta bagaimana
mereka berdampak pada berbagai organisasi, seperti pendidikan, perawatan
kesehatan, dan pelayanan publik. Kompetensi manajerial sangat penting untuk
meningkatkan kinerja guru di sekolah dasar. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen
SDM di institusi pendidikan harus mempertimbangkan berbagai elemen yang berbeda
dan kompleks, seperti kepemimpinan, etika, pelatihan, dan pengembangan. Selain
itu, penting untuk mempertimbangkan dampak budaya organisasi karena dapat
memengaruhi organisasi di banyak bidang, seperti pendidikan, perawatan
kesehatan, dan pelayanan publik.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, etika mengacu pada etika dan prinsip-prinsip
yang mengarahkan bagaimana manajemen, karyawan, dan pihak berwenang lainnya
berinteraksi satu sama lain. Etika ini mencakup keputusan yang dibuat tentang
penerimaan karyawan, penilaian kinerja, kompensasi, promosi, dan pemecatan
karyawan.
Perlakuan yang adil dan setara terhadap semua karyawan tanpa memandang agama, orientasi
seksual, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya merupakan komponen penting
dari etika dalam manajemen sumber daya manusia. Diskriminasi dan praktik yang
tidak adil tidak hanya merugikan orang, tetapi juga merusak reputasi perusahaan
dan menghambat produktivitas.
Manajemen, dalam mengelola sumber daya manusia, harus memastikan bahwa keputusan tentang
penerimaan, penilaian kinerja, kompensasi, promosi, dan pemecatan karyawan
dilakukan dengan adil dan objektif. Ini memungkinkan perusahaan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang inklusif di mana setiap karyawan merasa
dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Hal ini akan
membantu mempertahankan reputasi positif perusahaan dan meningkatkan
produktivitas karyawan.
Perusahaan dapat memastikan bahwa karyawannya diperlakukan dengan baik dan dihargai jika ada
keadilan dan objektivitas dalam pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini akan
meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan. Perusahaan juga dapat
meningkatkan produktivitas secara keseluruhan dengan memberi setiap orang
kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, keberhasilan dan kinerja
perusahaan akan meningkat sebagai hasil dari keputusan sumber daya manusia yang
dibuat.Karyawan yang merasa diperlakukan secara adil cenderung lebih
termotivasi, berkinerja tinggi, dan lebih berkomitmen pada organisasi.
Mereka juga cenderung bekerja sama dengan baik dan bekerja sama dengan baik untuk mencapai
tujuan perusahaan. Perusahaan dapat menghemat lebih banyak uang dan waktu yang
diperlukan untuk merekrut dan melatih karyawan baru dengan menerapkan praktik
HR yang adil dan etis, yang dapat membantu mempertahankan karyawan berkualitas
tinggi.Perusahaan yang dianggap memiliki praktik HRM yang etis cenderung
menarik bakat terbaik dan mempertahankan loyalitas karyawan dan pelanggan.
Selain itu, etika HRM memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan dengan adil dan setara.
Ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menyenangkan, yang mendorong
karyawan untuk merasa dihargai dan berpartisipasi secara aktif dalam pekerjaan
mereka. Dalam jangka panjang, ini akan meningkatkan produktivitas dan kualitas
kerja karyawan serta meningkatkan citra masyarakat perusahaan. Oleh karena itu,
praktik HRM yang adil dan moral sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang
dan keberlanjutan perusahaan.Bisnis dapat menghadapi masalah hukum yang
signifikan, seperti tuntutan diskriminasi, pelecehan, atau pemutusan hubungan
kerja yang tidak sah, jika praktik HRM yang tidak etis digunakan. Mematuhi
peraturan etika membantu perusahaan mengurangi risiko hukum ini.
Selain itu, praktik pengelolaan sumber daya manusia yang adil dan moral juga dapat membantu
menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menyenangkan. Ketika karyawan
merasa diperlakukan dengan adil, mereka akan lebih termotivasi untuk melakukan
yang terbaik dari kemampuan mereka. Ini akan menciptakan lingkungan kerja yang
positif di mana tim dapat bekerja sama dengan baik dan saling mendukung. Karena
itu, karyawan akan lebih puas dan setia kepada perusahaan, yang akan membantu
perusahaan mempertahankan dan menarik bakat terbaik di industri.Selalu sulit
untuk menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan kebutuhan individu dalam HRM.
Etika sangat penting bagi manajer HRM untuk menghindari konflik kepentingan
dengan membuat keputusan yang mempertimbangkan kedua pihak.
Manajer HRM harus mempertimbangkan etika sebagai panduan dalam pengambilan keputusan saat
mencoba menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan individu. Dengan
mempertimbangkan kedua sisi, mereka dapat menghindari konflik kepentingan dan
membuat keputusan yang adil bagi semua pihak. Dalam jangka panjang, metode ini
akan membantu membangun hubungan yang sehat antara perusahaan dan karyawan,
meningkatkan kepuasan karyawan dan kesetiaan mereka, dan membantu perusahaan
mempertahankan dan menarik bakat terbaik di industri.
Selain itu, hal ini akan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang adil dan
bermoral, yang akan menarik kandidat karyawan yang berkualitas. Selain itu,
perusahaan dapat mengurangi risiko hukum dan keuangan yang dapat timbul akibat
tindakan yang tidak etis dengan menghindari konflik kepentingan. Pada akhirnya,
metode ini akan membantu membangun budaya perusahaan yang berpusat pada nilai
dan etika, yang dapat berdampak positif pada sikap dan perilaku
karyawan.Perusahaan harus mempunyai kebijakan etika yang jelas dan dipatuhi
secara teratur. Ini termasuk memberikan pelatihan rutin kepada manajer dan
karyawan mengenai standar etika yang diharapkan.
Selain itu, perusahaan harus menyediakan saluran pengaduan anonim dan aman bagi karyawan
untuk melaporkan pelanggaran etika yang mereka alami atau saksikan. Perusahaan
juga harus memiliki sistem yang kuat untuk menyelidiki dan menindaklanjuti
laporan. Perusahaan dapat membuat lingkungan kerja yang transparan, adil, dan
bertanggung jawab dengan kebijakan etika yang jelas dan saluran pengaduan yang
aman. Selain membangun reputasi perusahaan yang baik di mata masyarakat, ini
akan membantu karyawan tetap termotivasi dan berkomitmen terhadap
perusahaan.Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu
memastikan bahwa keputusan tentang sumber daya manusia (HRM) yang dibuat
memenuhi kebutuhan dan prinsip mereka.
Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan juga dapat membantu karyawan
menjadi lebih bahagia dan lebih terlibat. Ketika karyawan merasa suara mereka
didengar dan dihargai, mereka akan lebih termotivasi dan lebih berdedikasi
untuk perusahaan. Selain itu, hal ini akan membantu membangun hubungan yang
baik antara manajemen dan karyawan, yang akan meningkatkan kolaborasi dan
kepercayaan di tempat kerja. Akibatnya, perusahaan dapat mencapai tujuan
organisasi dengan lebih efisien dan tetap sehat dalam jangka panjang.Manajemen
dan karyawan lebih percaya satu sama lain ketika mereka berbicara tentang
kebijakan HRM, protokol, dan standar etika secara terbuka.
Jika karyawan mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka
akan dinilai, mereka akan merasa lebih yakin dan aman dalam melakukan pekerjaan
mereka. Selain itu, komunikasi yang terbuka dan transparan memungkinkan
karyawan untuk memberikan umpan balik dan saran yang konstruktif kepada
manajemen, yang membantu perusahaan berkembang dan menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan kerja. Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dan
transparan adalah kunci untuk menciptakan budaya kerja yang sehat dan produktif
di perusahaan. memberi karyawan sarana yang aman untuk melaporkan pelanggaran
etika dan memastikan bahwa keluhan ditangani dengan serius dan adil.
Hal ini penting untuk membuat lingkungan kerja adil dan aman bagi semua karyawan. Dengan
memiliki cara yang aman untuk melaporkan pelanggaran etika, karyawan akan
merasa didengar dan dihargai. Ini juga akan membantu menjaga integritas
perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, kepercayaan karyawan terhadap manajemen
akan meningkat jika keluhan ditangani dengan serius dan adil. Ini juga akan
memperkuat budaya perusahaan yang menghargai kejujuran dan keadilan.Memeriksa
prosedur HRM secara berkala dan melakukan perbaikan jika diperlukan untuk
memastikan standar etika terus ditingkatkan.
Secara teratur, evaluasi proses HRM akan membantu perusahaan memastikan bahwa mereka mematuhi
standar etika. Jika ditemukan kesalahan atau pelanggaran, perusahaan harus
segera memperbaiki prosedur untuk memastikan bahwa standar etika terus
ditingkatkan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memastikan bahwa lingkungan
kerja tetap aman, adil, dan memfasilitasi pertumbuhan karyawan.
Keberhasilan suatu organisasi dalam jangka panjang bergantung pada etika manajemen sumber
daya manusia. Perusahaan dapat mengutamakan praktik yang adil, setara, dan
berintegritas untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung karyawan,
membangun reputasi yang baik, dan mencapai tujuan bisnis mereka secara
konsisten. Membangun budaya organisasi yang berintegritas adalah usaha yang
sulit, tetapi sangat berharga untuk kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.
Pic illustration : pexel MIKHAIL NILOV
Pingback: Tipe Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan - IGAS