Emotional intelligence, Kunci Sukses di Era Modern

Share this article

Pernahkah Anda menemukan diri Anda tersesat dalam lautan emosi? Atau, Anda seringkali mengalami kesulitan untuk memahami perasaan orang lain? Jika Anda menjawab ya, kemungkinan besar Anda belum sepenuhnya memahami konsep intelijen emosional. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi dunia kecerdasan emosional, mempelajari artinya, tren terbaru, dan bagaimana Anda dapat meningkatkan kecerdasan emosional Anda untuk sukses di era modern.

Kecerdasan emosional, juga dikenal sebagai kecerdasan emosional, adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, mengendalikan, dan mengkomunikasikan emosi dengan cara yang paling efektif. Kecerdasan emosional sangat penting dalam dunia modern yang penuh dengan tekanan dan kompleksitas. Meningkatkan kecerdasan emosional memungkinkan Anda untuk lebih baik berinteraksi dengan orang lain, mengelola stres dengan lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, mari kita mempelajari lebih lanjut tentang “intelligensi emosional” dan terus meningkatkan keterampilan ini untuk mencapai kesuksesan di era kontemporer.

Selain itu, kecerdasan emosional telah dikaitkan dengan berbagai aspek perilaku di tempat kerja, seperti perilaku tidak beradab dan agresi. Penelitian telah mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional berhubungan negatif dengan perilaku tempat kerja yang tidak beradab di antara para manajer, menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi cenderung tidak terlibat dalam perilaku tidak beradab (Loi et al., 2021). Demikian pula, penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh pada pengurangan perilaku agresif pada remaja, menekankan peran kecerdasan emosional dalam membentuk hasil perilaku (Lisdayani et al., 2021).

Apa itu Emotional intelligence?

Kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat dan efektif bukan hanya menjadi “bahagia” atau “positif” sepanjang waktu; ini juga tentang memahami kompleksitas emosi dan menggunakannya untuk membangun hubungan yang lebih kuat, mencapai tujuan, dan menjalani hidup yang lebih baik.

Kecerdasan emosional dapat membantu remaja dalam mengatasi konflik, mengelola stres, dan berkomunikasi secara positif dengan orang lain. Dengan mengidentifikasi dan mengendalikan emosi mereka, mereka dapat menghindari perilaku agresif yang merugikan diri mereka sendiri dan orang lain. Selain itu, kecerdasan emosional juga dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan membangun hubungan interpersonal yang lebih sehat.

Banyak bidang telah menyelidiki kecerdasan emosional (EI), terutama di tempat kerja. Studi telah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional sangat penting untuk dinamika tempat kerja, mempengaruhi hal-hal seperti kinerja pekerjaan, intimidasi di tempat kerja, kepuasan karyawan, dan kesejahteraan karyawan (Nel, 2019; Giorgi et al., 2016; Razali et al., 2022; Fida et al., 2019). Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dapat memoderasi hubungan antara bullying di tempat kerja dan berkembang, menunjukkan betapa pentingnya sumber

Sejarah Emotional intelligence

Seorang psikolog Amerika Daniel Goleman memperkenalkan konsep “intelligensi emosional” pertama kali pada tahun 1990-an. Goleman berpendapat bahwa “intelligensi emosional” sama pentingnya dengan IQ dalam menentukan kesuksesan dalam hidup. Sejak saat itu, penelitian tentang “intelligensi emosional” telah berkembang pesat, dan sekarang dianggap sebagai salah satu kemampuan terpenting di abad ke-21.

Inteligensi emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri serta memahami dan merespons emosi orang lain dengan tepat. Kemampuan ini memungkinkan karyawan untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit, menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja, dan mengelola konflik dengan lebih efektif. Dengan demikian, peningkatan intelijen emosional dapat membantu karyawan meningkatkan kinerja mereka dan mencapai kesuksesan.

Memahami emosi rekan kerja dapat membantu karyawan tetap tenang dan fokus saat menghadapi tekanan atau situasi yang menantang di tempat kerja. Selain itu, memahami emosi rekan kerja dapat membantu mereka bekerja sama lebih baik dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis. Oleh karena itu, melakukan upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional dapat sangat menguntungkan baik individu maupun perusahaan di era saat ini yang penuh dengan perubahan dan dinamika.

Manfaat Emotional intelligence

Dalam beberapa tahun terakhir, subjek kecerdasan emosional (EQ), juga dikenal sebagai kecerdasan emosional, telah mendapat perhatian yang lebih besar. Selain itu, EQ memiliki banyak manfaat luar biasa yang dapat meningkatkan kehidupan pribadi dan profesional Anda, dan dengan alasan yang baik. Karyawan dengan EQ tinggi cenderung lebih baik dalam mengelola stres, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja secara efektif dalam tim. Mereka juga lebih siap untuk menghadapi tantangan dan mengatasi konflik dengan bijaksana. Oleh karena itu, pengembangan kecerdasan emosional akan menguntungkan tidak hanya individu tetapi juga perusahaan secara keseluruhan.

Akibatnya, semakin banyak perusahaan yang mulai memberikan pelatihan dan program pengembangan EQ kepada karyawan mereka. Output, kepuasan kerja, dan kolaborasi di tempat kerja dapat meningkat sebagai hasilnya. Selain itu, orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik juga cenderung lebih baik dalam hubungan pribadi karena mereka memiliki kemampuan untuk merespons dengan bijaksana terhadap berbagai situasi dan konflik yang mungkin muncul. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa EQ menjadi salah satu kemampuan yang paling dicari di dunia kerja saat ini.

Tanda-tanda Emotional intelligence yang rendah

Kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan mengkomunikasikan emosi seseorang dan orang lain dengan cara yang sehat dan efektif dikenal sebagai kecerdasan emosional (EQ). Mereka yang memiliki EQ tinggi biasanya memiliki hubungan yang kuat, berhasil dalam karir mereka, dan menjalani hidup yang bahagia dan memuaskan.

Namun, tidak semua orang memiliki EQ yang tinggi. Berikut beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin memiliki EQ yang rendah:

1. Kesulitan Mengelola Emosi

·         Sering marah, frustrasi, atau cemas.

·         Sulit untuk tenang dan fokus saat di bawah tekanan.

·         Bereaksi berlebihan terhadap situasi kecil.

·         Sulit untuk memaafkan orang lain.

·         Mengalami kesulitan untuk menerima kritik.

2. Kesulitan Membangun Hubungan

·         Sulit untuk menjalin pertemanan dan hubungan yang langgeng.

·         Sering terlibat dalam konflik dengan orang lain.

·         Kesulitan untuk memahami dan berempati dengan orang lain.

·         Merasa terisolasi dan kesepian.

·         Memiliki masalah kepercayaan.

3. Kesulitan Mengambil Keputusan

·         Sering membuat keputusan impulsif yang buruk.

·         Kesulitan untuk berpikir jernih saat di bawah tekanan.

·         Mudah dipengaruhi oleh orang lain.

·         Sulit untuk memprioritaskan tugas dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

·         Sulit untuk mencapai tujuan.

4. Kurangnya Kesadaran Diri

·         Tidak menyadari kekuatan dan kelemahan diri sendiri.

·         Sulit untuk menerima umpan balik.

·         Sering menyalahkan orang lain atas masalahnya.

·         Sulit untuk belajar dari kesalahan.

·         Memiliki pola pikir yang negatif.

5. Kurangnya Keterampilan Komunikasi

·         Kesulitan untuk mengekspresikan perasaan dengan jelas.

·         Sering berbicara kasar atau blak-blakan.

·         Sulit untuk mendengarkan orang lain.

·         Tidak mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.

·         Menghindari komunikasi yang sulit. 

Makna Emotional intelligence bagi Kehidupan

Individu sangat penting karena mereka memiliki kemampuan untuk mengelola emosi mereka dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Keterampilan komunikasi yang baik memungkinkan seseorang untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang-orang di sekitarnya. Kemampuan untuk mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif juga akan membantu orang menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal. Akibatnya, memiliki kecerdasan emosional dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Emotional intelligence memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, baik dalam hal pribadi maupun profesional. Orang dengan Emotional intelligence tinggi:

  • Lebih baik dalam memahami dan mengelola emosi mereka sendiri.
  • Lebih mampu membangun hubungan yang kuat dan positif dengan orang lain.
  • Lebih efektif dalam berkomunikasi dan menyelesaikan konflik.
  • Lebih tahan banting dalam menghadapi stres dan rintangan.
  • Lebih mungkin mencapai tujuan mereka.

Meningkatnya Kesadaran akan Pentingnya Emotional intelligence

Di dunia bisnis, pendidikan, dan bahkan politik, “intelligensi emosional” menjadi topik yang semakin populer. Semakin banyak perusahaan yang menyadari betapa pentingnya keterampilan ini untuk kesuksesan mereka dan mulai mengajar karyawan mereka bagaimana meningkatkan keterampilan ini.

Seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kecerdasan emosional, semakin banyak orang yang menyadari bahwa mengelola emosi mereka dapat membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan profesional dan pribadi, serta dalam kehidupan sosial. Semakin banyak orang yang memahami pentingnya kecerdasan emosional, semakin besar kemungkinan mereka untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup mereka. 

Teknologi dan Emotional intelligence

Selain itu, teknologi memainkan peran dalam pengembangan “intelligensi emosional”; orang dapat melacak emosi mereka, belajar tentang “intelligensi emosional”, dan meningkatkan keterampilan mereka.

dalam rutinitas kehidupan sehari-hari. Teknologi memungkinkan orang untuk dengan mudah mengakses informasi dan sumber daya yang dapat membantu mereka meningkatkan kecerdasan emosional mereka. Akibatnya, teknologi memengaruhi tidak hanya cara kita bekerja dan berkomunikasi, tetapi juga cara kita memahami dan mengelola emosi kita. Dengan demikian, teknologi membantu kita berkembang secara pribadi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita.

Penelitian Terbaru tentang Emotional intelligence

Studi terbaru tentang emosional inteligensi terus menunjukkan manfaatnya bagi kehidupan. Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan [emosional inteligensi] tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan promosi di tempat kerja, dan penelitian lain menemukan bahwa mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki pernikahan yang bahagia.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki [emosional inteligensi] yang baik memiliki kecenderungan yang lebih baik untuk menangani tekanan dan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menghindari reaksi yang tidak terkendali yang merugikan diri kita sendiri dan orang lain dengan memahami dan mengelola emosi kita dengan baik. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupan yang lebih baik, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kecerdasan emosional kita. 

Emotional intelligence

Kecerdasan emosional tidak hanya merupakan keuntungan tambahan; itu adalah keterampilan yang sangat penting untuk mengatasi tantangan hidup kontemporer. Dalam hubungan pribadi dan di tempat kerja, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita dengan memahami dan mengasah EQ kita. Mari kita berkomitmen untuk terus belajar dan tumbuh secara mental dan emosional.

Kecerdasan emosional yang baik akan membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih baik dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan percaya diri. Selain itu, memahami dan mengendalikan emosi kita juga membantu kita berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain dengan lebih baik. Jadi, mari kita terus berusaha untuk menjadi lebih baik dalam hal ini.

References:

Ariga, F., Purba, J., & Nasution, M. (2020). The relationship of emotional intelligence, workplace culture, and nurse performance in a private hospital in medan indonesia. Belitung Nursing Journal, 6(3), 73-76. https://doi.org/10.33546/bnj.1063

Fida, M., Khan, M., & Safdar, A. (2019). Job satisfaction in banks: significance of emotional intelligence and workplace environment. Scholars Bulletin, 05(09), 504-512. https://doi.org/10.36348/sb.2019.v05i09.003

Giorgi, G., Perminiene, M., Montani, F., Pérez, J., Mucci, N., & Arcangeli, G. (2016). Detrimental effects of workplace bullying: impediment of self-management competence via psychological distress. Frontiers in Psychology, 7. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.00060

Lisdayani, L., Lubis, L., & Azis, A. (2021). The correlations between emotional intelligence and spiritual intelligence to aggressive behavior in high school students of sman 6 banda aceh. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 6(2), 122. https://doi.org/10.22373/psikoislamedia.v6i2.10703

Loi, N., Golledge, C., & Schutte, N. (2021). Negative affect as a mediator of the relationship between emotional intelligence and uncivil workplace behaviour among managers. The Journal of Management Development, 40(1), 94-103. https://doi.org/10.1108/jmd-12-2018-0370

Nel, E. (2019). The impact of workplace bullying on flourishing: the moderating role of emotional intelligence. Sa Journal of Industrial Psychology, 45. https://doi.org/10.4102/sajip.v45i0.1603

Razali, R., Wahab, S., Shaari, R., Azlan, S., & Taek-Hyun, S. (2022). The influence of emotional intelligence on employee’s job performance in the southern state of malaysia. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 12(8). https://doi.org/10.6007/ijarbss/v12-i8/14543

Wang, L., Di, Y., & Xu, N. (2020). The establishment and empirical study of the mechanism of influence on the expatriate performance of employees enterprise.. https://doi.org/10.2991/aebmr.k.200708.064

Pict Illustration : Pexels – cottonbro studio

2 komentar untuk “Emotional intelligence, Kunci Sukses di Era Modern”

  1. Pingback: Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja Era Modern - IGAS

  2. Pingback: Membuka Kunci Kesuksesan dan Hubungan Positif - IGAS

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top