Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Penggunaannya tidak hanya untuk menjalin komunikasi dan bersosialisasi, tetapi juga untuk mencari informasi dan berbelanja. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka peluang baru bagi perusahaan untuk memasarkan produk dan layanan mereka kepada konsumen melalui media sosial.
Evolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah strategi pemasaran bagi perusahaan, menawarkan peluang baru untuk mempromosikan produk dan layanan mereka melalui platform media sosial. Media sosial telah muncul sebagai alat vital bagi bisnis untuk berinteraksi dengan konsumen dan meningkatkan ekuitas merek mereka (Bruhn et al., 2012). Integrasi teknologi digital, khususnya media sosial, menghadirkan potensi signifikan untuk meningkatkan aktivitas komunikasi pemasaran dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan (Udjianto &; Prapcoyo, 2023).
Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan terarah. Perusahaan dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, membangun citra merek, dan menjalin hubungan dengan konsumen.
Memasukkan inisiatif pemasaran media sosial dapat berdampak positif pada ekuitas merek berbasis konsumen, menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan platform ini secara efektif (Koay et al., 2020). Selanjutnya, penerapan analisis data cerdas dalam komunikasi pemasaran digital dapat meningkatkan presisi dan efektivitas dalam menjangkau audiens target (Li, 2022). Dengan mengumpulkan dan menganalisis data konsumen, merek dapat mempersonalisasi pesan komunikasi dan meningkatkan pengalaman pengguna, menampilkan pengaruh teknologi dalam strategi pemasaran kontemporer (Sandi, 2023).
Konsumen juga memanfaatkan media sosial untuk mencari informasi tentang produk dan layanan sebelum melakukan pembelian. Konsumen dapat membaca ulasan dan rekomendasi dari pengguna lain, membandingkan harga dan kualitas produk, dan bahkan berinteraksi langsung dengan penjual.
Media sosial telah mengubah cara perusahaan memasarkan produk dan layanan mereka, serta cara konsumen mencari informasi dan melakukan pembelian. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak media sosial terhadap perilaku konsumsi masyarakat.
FAQ
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap kesadaran konsumen tentang produk dan layanan baru?
2. Bagaimana media sosial memengaruhi perilaku konsumen dalam membandingkan harga dan kualitas produk?
Tulisan ini, bertujuan untuk memahami bagaimana media sosial memengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen dalam hal membandingkan harga dan kualitas produk. Dengan memahami hal ini, perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk menjangkau konsumen di era digital ini.
Konsep Media Sosial
Media sosial adalah platform online yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi informasi dengan orang lain. Platform media sosial dapat berupa situs web, aplikasi mobile, atau kombinasi keduanya. Media sosial memungkinkan pengguna untuk membuat profil, berbagi konten seperti teks, gambar, video, dan tautan, dan berinteraksi dengan pengguna lain melalui komentar, pesan, dan fitur lainnya.
Media sosial telah menjadi influencer yang signifikan terhadap perilaku konsumen dalam berbagai aspek. Penelitian telah menunjukkan bahwa pemasaran media sosial dapat memengaruhi perilaku pembelian konsumen (Shrestha, 2023), memengaruhi pengambilan keputusan untuk perjalanan (Shyle & Hysi, 2015), dan memengaruhi ekuitas merek yang mengarah pada keterlibatan konsumen dengan konten terkait merek (Schivinski et al., 2019). Platform media sosial menyediakan ruang bagi konsumen untuk berinteraksi dengan merek, berbagi pengalaman konsumsi mereka, dan terlibat dalam komunikasi dua arah (Qin, 2020). Selain itu, influencer media sosial memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan perilaku konsumen, membimbing pengikut untuk mengadopsi pola konsumsi berkelanjutan (Yıldırım, 2021).
Selain itu, penggunaan media sosial dapat menyebabkan peningkatan kebahagiaan melalui berbagi pengalaman konsumsi (Duan & Dholakia, 2017), mempengaruhi ekuitas merek dan perilaku konsumen untuk merek mewah (Godey et al., 2016), dan berdampak pada keterlibatan konsumen dalam praktik konsumsi berkelanjutan (Bryła et al., 2022). Media sosial juga berperan dalam proses sosialisasi konsumen, mempercepat pengambilan keputusan dengan memfasilitasi komunikasi antara rekan dan bisnis (Aleti et al., 2017).
Sifat interaktif media sosial memungkinkan bisnis untuk membangun loyalitas merek, menciptakan kesadaran merek, dan menghasilkan bisnis di pasar yang kompetitif (Gaurav & Ray, 2020). Selain itu, platform media sosial memungkinkan konsumen untuk bertukar pendapat dan pengalaman tentang produk, memengaruhi keputusan pembelian mereka (“Perilaku Penggunaan Instagram: Apakah Ini Bertujuan untuk Terlihat Lebih Menarik”, 2022). Secara keseluruhan, media sosial telah mengubah cara konsumen terlibat dengan merek, membuat keputusan pembelian, dan berinteraksi satu sama lain di era digital.
Perilaku Konsumsi
Perilaku konsumsi adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, dan membuang produk dan layanan. Perilaku konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor pribadi, sosial, budaya, dan ekonomi. Perilaku konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor pribadi, sosial, budaya, dan ekonomi. Beberapa penelitian telah menyoroti hubungan antara perilaku konsumen dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Misalnya, penelitian oleh Bilgili and Ozkul BILGILI & OZKUL (2015) membahas hubungan antara kesadaran merek, kepribadian merek, loyalitas merek, dan kepuasan konsumen dalam strategi penempatan merek. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku konsumen terhadap merek dapat dipengaruhi oleh pesan produk makanan alami, bebas bahan tambahan, dan sehat.
Dampak Media Sosial
Media sosial telah mengubah cara konsumen mencari informasi, membandingkan produk, dan membuat keputusan pembelian. Berikut adalah beberapa dampak media sosial terhadap perilaku konsumsi:
1. Perilaku Konsumsi
Perilaku konsumsi adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, dan membuang produk dan layanan. Perilaku konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor pribadi, sosial, budaya, dan ekonomi. Salah satu dampak media sosial terhadap perilaku konsumsi adalah meningkatnya transparansi dan kepercayaan konsumen terhadap merek dan produk.
Konsumen sekarang dapat dengan mudah mencari ulasan dan testimoni tentang produk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain itu, media sosial juga mempengaruhi tren konsumsi, dengan banyak influencer dan public figure yang mempromosikan gaya hidup sehat dan produk-produk tertentu kepada pengikut mereka. Semua ini membuat konsumen lebih sadar akan apa yang mereka beli dan mengarahkan mereka untuk memilih produk yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka.
2. Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumsi
Media sosial telah mengubah cara konsumen mencari informasi, membandingkan produk, dan membuat keputusan pembelian. Berikut adalah beberapa dampak media sosial terhadap perilaku konsumsi. Salah satu dampaknya adalah konsumen sekarang lebih cenderung mempercayai ulasan dan rekomendasi produk dari orang lain di media sosial daripada iklan tradisional.
Hal ini juga membuat konsumen lebih terbuka terhadap berbagai pilihan produk yang ada di pasaran, serta memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman mereka dengan produk tersebut kepada orang lain melalui platform media sosial. Selain itu, media sosial juga memungkinkan konsumen untuk terhubung langsung dengan merek dan memberikan umpan balik secara real time, sehingga menciptakan hubungan yang lebih personal antara merek dan konsumen.
3. Meningkatkan Kesadaran Merek
Media sosial dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dengan menjangkau konsumen secara luas dan terarah. Perusahaan dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, membangun citra merek, dan menjalin hubungan dengan konsumen.
Dengan adanya media sosial, perusahaan dapat mencapai audiens yang lebih besar dan diversifikasi, sehingga meningkatkan kesadaran merek mereka di berbagai kalangan. Dengan kehadiran mereka di platform media sosial, perusahaan juga dapat lebih mudah berinteraksi langsung dengan konsumen, sehingga menciptakan hubungan yang lebih dekat dan personal. Selain itu, feedback yang diberikan oleh konsumen secara real time juga dapat membantu perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
4. Memudahkan Konsumen dalam Mencari Informasi
Media sosial memudahkan konsumen untuk mencari informasi tentang produk dan layanan sebelum melakukan pembelian. Konsumen dapat membaca ulasan dan rekomendasi dari pengguna lain, membandingkan harga dan kualitas produk, dan bahkan berinteraksi langsung dengan penjual.
Dengan adanya media sosial, konsumen tidak perlu lagi repot-repot mencari informasi secara manual melalui brosur atau website resmi perusahaan. Mereka dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan hanya dengan mengakses platform media sosial yang mereka gunakan sehari-hari. Hal ini tentu saja membuat proses pencarian informasi menjadi lebih efisien dan praktis bagi konsumen. Selain itu, adanya fitur tagar atau hashtag juga memudahkan konsumen untuk menemukan informasi yang relevan dengan cepat dan mudah.
5. Mendorong Pembelian Impulsif
Media sosial sering kali menampilkan iklan dan promosi yang menarik, sehingga dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian impulsif tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan anggaran mereka. Dengan adanya fitur tagar atau hashtag yang memudahkan konsumen untuk menemukan informasi yang relevan, konsumen dapat dengan cepat menemukan produk atau promosi yang menarik dan membuat mereka tertarik untuk membeli tanpa berpikir panjang.
Selain itu, interaksi yang cepat dan langsung dengan penjual melalui platform media sosial juga dapat mempercepat proses pembelian impulsif, karena konsumen dapat langsung mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan melakukan transaksi dengan mudah. Oleh karena itu, media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong pembelian impulsif dan meningkatkan penjualan bagi para penjual.
6. Meningkatkan Rasa Tidak Puas dengan Diri Sendiri
Media sosial sering kali menampilkan gambar dan video tentang gaya hidup ideal yang tidak realistis, sehingga dapat membuat konsumen merasa tidak puas dengan diri sendiri dan mendorong mereka untuk membeli produk dan layanan yang tidak mereka butuhkan. Dengan tampilan yang seringkali tidak realistis di media sosial, konsumen dapat merasa tidak puas dengan diri sendiri dan merasa tertekan untuk terus membeli produk dan layanan demi mencapai standar yang tidak realistis tersebut. Hal ini dapat berdampak buruk pada keuangan dan kesejahteraan mental konsumen, serta memperkuat siklus pembelian impulsif yang tidak sehat. Sebagai penjual, penting untuk mempertimbangkan dampak negatif ini dan berupaya untuk mempromosikan pesan yang positif dan realistis melalui media sosial.
7. Memicu Kecemburuan Sosial
Media sosial dapat membuat konsumen merasa iri dengan gaya hidup orang lain, sehingga mendorong mereka untuk membeli produk dan layanan yang sama dengan orang lain meskipun mereka tidak mampu membelinya. Hal ini dapat menyebabkan konsumen terjebak dalam lingkaran kompetisi untuk menunjukkan kemewahan dan keberhasilan mereka kepada orang lain, tanpa memperhatikan kebutuhan dan keterbatasan finansial mereka sendiri.
Sebagai penjual, penting untuk menyadari konsekuensi dari memanfaatkan kecemburuan sosial ini dan fokus pada pemasaran yang mempromosikan nilai produk dan kepuasan pelanggan daripada hanya memancing emosi negatif. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belanja yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi konsumen kita.
Pengaruh Media Sosial terhadap Kesadaran Konsumen tentang Produk dan Layanan Baru
Media sosial terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran konsumen tentang produk dan layanan baru. Konsumen yang aktif menggunakan media sosial lebih cenderung mengetahui produk dan layanan baru dibandingkan dengan konsumen yang tidak aktif menggunakan media sosial. Hal ini disebabkan oleh media sosial yang memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara luas dan terarah.
Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen dalam Membandingkan Harga dan Kualitas Produk
Media sosial juga memengaruhi perilaku konsumen dalam membandingkan harga dan kualitas produk. Konsumen dapat dengan mudah membandingkan harga dan kualitas produk dari berbagai sumber melalui media sosial. Hal ini membuat konsumen lebih rasional dalam mengambil keputusan pembelian.
Media Sosial dalam Mempengaruhi Konsumsi
Media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Media sosial dapat memengaruhi konsumen dalam berbagai cara, mulai dari meningkatkan kesadaran tentang produk dan layanan baru hingga mendorong pembelian impulsif.
Perusahaan yang ingin memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk dan layanan mereka perlu memahami bagaimana media sosial memengaruhi perilaku konsumsi masyarakat. Perusahaan dapat menggunakan media sosial untuk menjangkau konsumen secara luas dan terarah, memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat tentang produk dan layanan mereka, dan membangun hubungan yang positif dengan konsumen.
Konsumen juga perlu memahami bagaimana media sosial dapat memengaruhi perilaku konsumsi mereka. Konsumen harus kritis terhadap informasi yang mereka dapatkan di media sosial dan tidak mudah tergoda dengan iklan dan promosi yang menarik. Konsumen harus membeli produk dan layanan yang mereka butuhkan dan sesuai dengan anggaran mereka.
Konsumsi masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Media sosial dapat memengaruhi konsumen dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif. Perusahaan dan konsumen perlu memahami dampak media sosial ini agar dapat memanfaatkan media sosial secara optimal.
Dengan demikian, penting bagi konsumen untuk tetap kritis dan tidak mudah tergoda dengan iklan dan promosi yang menarik di media sosial. Mereka harus selalu mempertimbangkan kebutuhan dan anggaran mereka sebelum membeli produk atau layanan. Selain itu, perusahaan juga perlu memahami cara terbaik untuk memanfaatkan media sosial agar dapat memengaruhi perilaku konsumen secara positif dan meningkatkan penjualan mereka. Dengan demikian, kedua belah pihak dapat saling mendukung dan mengoptimalkan manfaat dari penggunaan media sosial dalam dunia bisnis.
Reference
(2022). Instagram usage behavior: does it aim to look more attractive. QAS, 23(189). https://doi.org/10.47750/qas/23.189.09
Aleti, T., Ilicic, J., & Harrigan, P. (2017). Consumer socialization agency in tourism decisions. Journal of Vacation Marketing, 24(3), 234-246. https://doi.org/10.1177/1356766717700190
BILGILI, B. and OZKUL, E. (2015). Brand awareness, brand personality, brand loyalty and consumer satisfaction relations in brand positioning strategies (a torku brand sample). Journal of Global Strategic Management, 2(9), 89-89. https://doi.org/10.20460/jgsm.2015915576
Bruhn, M., Schoenmueller, V., & Schäfer, D. (2012). Are social media replacing traditional media in terms of brand equity creation?. Management Research Review, 35(9), 770-790. https://doi.org/10.1108/01409171211255948
Bryła, P., Chatterjee, S., & Ciabiada-Bryła, B. (2022). The impact of social media marketing on consumer engagement in sustainable consumption: a systematic literature review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(24), 16637. https://doi.org/10.3390/ijerph192416637
Duan, J. and Dholakia, R. (2017). Posting purchases on social media increases happiness: the mediating roles of purchases’ impact on self and interpersonal relationships. Journal of Consumer Marketing, 34(5), 404-413. https://doi.org/10.1108/jcm-07-2016-1871
Gaurav, K. and Ray, A. (2020). Impact of social media advertising on consumer buying behavior in indian e-commerce industry. Sumedha Journal of Management, 9(1), 41. https://doi.org/10.46454/sumedha/9.1.2020.3
Godey, B., Manthiou, A., Pederzoli, D., Rokka, J., Aiello, G., Donvito, R., … & Singh, R. (2016). Social media marketing efforts of luxury brands: influence on brand equity and consumer behavior. Journal of Business Research, 69(12), 5833-5841. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.04.181
Koay, K., Ong, D., Khoo, K., & Yeoh, H. (2020). Perceived social media marketing activities and consumer-based brand equity. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 33(1), 53-72. https://doi.org/10.1108/apjml-07-2019- 0453
Li, Z. (2022). Accurate digital marketing communication based on intelligent data analysis. Scientific Programming, 2022, 1-10. https://doi.org/10.1155/2022/8294891
Qin, Y. (2020). Fostering brand–consumer interactions in social media: the role of social media uses and gratifications. Journal of Research in Interactive Marketing, 14(3), 337-354. https://doi.org/10.1108/jrim-08-2019-0138
Sandi, Y. (2023). The disruption of marketing communication concepts in the marketing 3.0 era: a narrative literature review. Open Access Indonesia Journal of Social Sciences, 6(3), 961-968. https://doi.org/10.37275/oaijss.v6i3.159
Schivinski, B., Muntinga, D., Pontes, H., & Łukasik, P. (2019). Influencing cobras: the effects of brand equity on the consumer’s propensity to engage with brand-related content on social media. Journal of Strategic Marketing, 29(1), 1-23. https://doi.org/10.1080/0965254x.2019.1572641
Shrestha, A. (2023). Effects of social media marketing on consumer buying behavior. New Perspective, 6(1), 74-82. https://doi.org/10.3126/npjbe.v6i1.58916
Shyle, I. and Hysi, V. (2015). Social media and its impact on decision making for trip. European Journal of Interdisciplinary Studies, 1(1), 8. https://doi.org/10.26417/ejis.v1i1.p8-15
Udjianto, D. and Prapcoyo, H. (2023). Revitalizing traditional markets: the power of digital branding., 186-195. https://doi.org/10.2991/978-2-38476-048-0_21
Yıldırım, S. (2021). Do green women influencers spur sustainable consumption patterns? descriptive evidences from social media influencers. Ecofeminism and Climate Change, 2(4), 198-210. https://doi.org/10.1108/efcc-02-2021-0003
Pict Illustration : Pexels – ROMAN ODINTSOV. Group of people in public toilet using smartphones · Free Stock Photo (pexels.com)
Pingback: Dampak Influencer dalam Membentuk Preferensi Konsumen - IGAS