Pernahkah Anda menemukan informasi yang menggelikan di media sosial dan kemudian menemukan bahwa itu tidak benar beberapa hari kemudian? Pernahkah Anda ragu-ragu dengan informasi yang Anda terima dan memutuskan untuk memeriksanya lebih lanjut sebelum membuat keputusan untuk mempercayainya? Jika itu benar, selamat! Anda telah menunjukkan bahwa Anda berpikir secara kritis di era komputer dan internet.
Dalam era di mana informasi mengalir seperti air terjun, berpikir kritis semakin penting. Kita mendapat banyak informasi, dari berita terkini hingga pendapat pribadi, dan tidak semua informasi tersebut akurat atau dapat dipercaya.
Mari masuk lebih dalam ke dunia berpikir kritis di era digital. Pelajari definisi dan maknanya, temukan tren terbaru, dan pelajari bagaimana Anda dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mendefinisikan Berpikir Kritis di Era Digital
Apa itu Berpikir Kritis?
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara rasional dan logis. Tidak hanya kita menerima informasi, tetapi kita juga mempertanyakan, menilai, dan mencari bukti yang mendukung atau menentang informasi tersebut.
Pendidikan digital dan teknologi telah diakui sebagai cara untuk meningkatkan kreativitas, karakter, dan pemahaman kritis siswa (Murtiningsih et al., 2023). Studi juga menyelidiki bagaimana pemikiran digital dapat secara positif mempengaruhi efikasi diri yang inovatif, komitmen afektif, dan dukungan organisasi. Mereka juga menekankan hubungan antara keterampilan digital dan kemampuan kognitif (Yang & Zhou, 2022).
Pentingnya Berpikir Kritis di Era Digital
Berpikir kritis semakin penting di era digital, di mana jumlah informasi meningkat dengan cepat. Berpikir kritis sangat penting untuk memilih informasi yang akurat dan dapat dipercaya karena kita dihadapkan pada berbagai macam informasi, dari berita terbaru hingga pendapat pribadi.
Berpikir kritis berarti menyaring informasi dari berbagai sumber, mempertanyakan dan menguji kebenaran informasi tersebut, dan melihat dari berbagai sudut pandang sebelum membuat kesimpulan. Orang-orang yang berpikir kritis juga cenderung skeptis terhadap informasi yang mudah dipercaya tetapi tidak memiliki bukti yang memadai untuk mempercayainya.
Kemampuan berpikir kritis di era komputer dan internet memungkinkan seseorang untuk menghindari informasi yang salah dan menggunakan analisis yang objektif untuk membuat keputusan yang lebih baik.Tidak hanya berkaitan dengan keraguan, tetapi juga dengan kemampuan untuk menganalisis informasi secara rasional dan logis. Sebelum membuat kesimpulan, kita harus mempertanyakan informasi yang kita terima, mencari bukti yang mendukung atau menyangkalnya, dan mempertimbangkan berbagai perspektif. Berpikir kritis membantu kita menjadi pembelajar yang lebih baik, membuat keputusan yang lebih baik, dan menghindari hoax dan misinformasi.
Ciri-Ciri Orang Yang Berpikir Kritis di Era Digital
Orang-orang yang berpikir kritis di era modern adalah orang-orang yang selalu skeptis terhadap informasi yang diterima secara luas. Mereka juga cenderung tidak mudah terpengaruh oleh opini atau narasi yang tidak didukung oleh fakta yang jelas, dan mereka akan memeriksa kebenaran dan validitas informasi sebelum mempercayainya.
Selain itu, orang yang berpikir kritis juga mampu membedakan informasi yang benar dan salah serta menilai berbagai perspektif sebelum membuat keputusan. Oleh karena itu, kemampuan berpikir kritis sangat penting di era informasi saat ini agar kita dapat menghindari informasi yang salah dan membuat keputusan yang lebih cerdas.
Orang yang berpikir kritis di era digital memiliki beberapa ciri yang menonjol, yaitu:
- Mampu menganalisis informasi secara objektif dan logis. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh perasaan atau prasangka, dan mereka selalu mencari bukti untuk mendukung atau menentang informasi yang mereka terima.
- Mampu mempertanyakan informasi dan mencari bukti yang mendukung atau menyangkalnya. Mereka tidak hanya menerima informasi mentah, mereka selalu berusaha untuk menggali lebih dalam untuk mendapatkan kebenaran.
- Mampu mempertimbangkan berbagai perspektif. Mereka selalu terbuka untuk mendengarkan perspektif lain karena mereka menyadari bahwa tidak ada satu kebenaran yang benar.
- Mampu terbuka terhadap ide-ide baru. Mereka selalu siap untuk belajar dan menerima ide-ide baru, dan mereka tidak terpaku pada cara berpikir yang lama.
- Mampu membuat keputusan yang rasional. Mereka tidak terlalu tergesa-gesa saat membuat keputusan, dan mereka selalu mempertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum melakukan apa pun.
Mengapa Berpikir Kritis Penting di Era Digital?
Di era modern, kita dibanjiri informasi dari berbagai sumber, seperti media sosial, situs berita, dan email. Tidak semua informasi ini akurat dan dapat dipercaya, jadi penting untuk berpikir kritis untuk memilih informasi yang benar dan membuat kesimpulan yang masuk akal.
Untuk menavigasi kompleksitas dunia kontemporer, berpikir kritis adalah keterampilan penting yang dibutuhkan. Penelitian telah menunjukkan bahwa keterampilan digital, seperti kreativitas, pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kolaborasi, sangat penting di abad ke-21 (Laar et al., 2020). Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan alat digital, seperti peta pikiran digital, dapat meningkatkan kreativitas dan pemikiran kritis di lingkungan pendidikan (Karim & Mustapha, 2020). Selain itu, penggunaan media digital untuk pembelajaran, terutama selama pandemi COVID-19, telah membawa tantangan dan keuntungan, serta menekankan betapa pentingnya bagi orang-orang untuk beradaptasi dengan dunia digital (Naidoo, 2020).
Keterampilan digital menjadi semakin penting untuk berhasil di era komputer dan internet saat teknologi semakin berkembang. Pemikiran kritis dan kreativitas sangat penting untuk menyelesaikan masalah yang beragam dan kompleks. Selain itu, kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Adaptasi ke lingkungan digital akan membuka peluang baru dan kemajuan dalam pendidikan, meskipun mungkin ada kendala saat menggunakan platform digital.
Manfaat Berpikir Kritis di Era Digital
Di era digital, berpikir kritis memiliki banyak manfaat yang tak ternilai; terutama, itu membantu kita membuat keputusan yang tepat dan menavigasi lautan informasi yang tak terbatas. Berikut adalah beberapa keuntungan penting:
1. Menghindarkan diri dari misinformasi dan hoax: Di era internet, berita palsu dapat dengan mudah menyebar. Berpikir kritis membantu kita membedakan informasi yang benar dan akurat dari yang salah. Ini mengajarkan kita untuk mempertanyakan sumber, mencari bukti yang mendukung, dan mempertimbangkan berbagai pendapat sebelum mempercayai informasi.
2. Membuat keputusan yang lebih baik: Dengan berpikir kritis, kita dapat menganalisis situasi secara logis dan objektif, menimbang berbagai pilihan, dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan. Akibatnya, kita dapat membuat pilihan yang lebih rasional dan terarah, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
3. Menjadi pembelajar yang lebih efektif: Berpikir kritis mendorong kita untuk selalu mencari informasi baru, mempertanyakan pendapat kita, dan menantang pemikiran yang sudah ada. Ini membuat kita lebih aktif dalam proses belajar dan tidak hanya menerima informasi secara pasif. Ini membantu kita menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang berbagai topik.
4. Meningkatkan kemampuan komunikasi: Berpikir kritis mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan seksama dan memahami sudut pandang orang lain, itu juga membantu kita untuk mengekspresikan ide-ide dengan lebih jelas dan terstruktur, serta membangun argumen yang logis dan persuasif. Sangat penting untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk membangun hubungan yang positif dan mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.
5. Meningkatkan rasa percaya diri: Berpikir kritis meningkatkan kepercayaan diri kita dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah. Kita tidak lagi mudah terintimidasi oleh opini atau informasi yang rumit. Sebaliknya, kita memperoleh keyakinan pada diri kita sendiri dan kemampuan kita untuk bertindak dan berpikir secara mandiri.
Tren dan Perkembangan Terbaru
Meningkatnya Kesadaran akan Pentingnya Literasi Digital
Semakin banyak orang yang menggunakan internet, semakin banyak orang yang menyadari betapa pentingnya literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi di era digital. Berpikir kritis adalah komponen penting dari literasi digital.
Seperti yang ditunjukkan oleh studi yang meneliti peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam bidang sains dasar dan pendidikan keperawatan tinggi, pendidik memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Rizaq, 2021; Bangun & Pragholapati, 2021; Hussein et al., 2019). Kemampuan literasi digital juga penting, terutama di era pasca-COVID-19, untuk memastikan bahwa orang dapat terlibat secara efektif dengan teknologi digital (Fathia et al., 2022). Selain itu, konsep kewarganegaraan digital telah muncul sebagai komponen penting dalam memanfaatkan teknologi secara etis dan bertanggung jawab dalam sistem pendidikan tinggi (Assante et al., 2022; Ghosn-Chelala, 2018).
Perkembangan Teknologi yang Mendukung Berpikir Kritis
Selain itu, teknologi sekarang dapat membantu kita berpikir kritis. Salah satu contohnya adalah penggunaan platform pembelajaran online yang memungkinkan siswa untuk mengakses dan menganalisis informasi secara mandiri. Selain itu, penggunaan teknologi realitas virtual dan augmented dapat membantu siswa memahami konsep abstrak dengan cara yang lebih interaktif dan visual.
Teknologi yang mendukung berpikir kritis sangat penting untuk mempersiapkan orang untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital ini. Teknologi ini memungkinkan siswa belajar dengan lebih baik dan menyenangkan, meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang sangat penting dalam dunia kerja swasta. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan untuk terus menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran mereka untuk mempersiapkan siswa untuk berhasil dan bersaing di era digital ini.
Berpikir Kritis di Era Digital
Di era informasi saat ini, berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat penting. Dengan berpikir kritis, kita dapat menghindari penipuan dan kebohongan, membuat keputusan yang lebih baik, dan menjadi pembelajar yang lebih baik. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis sejak dini.
Oleh karena itu, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif dan dinamis. Oleh karena itu, sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk tetap memprioritaskan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Ini akan membantu mereka membuat generasi yang tangguh dan sukses di era digital ini.
References:
Assante, G., Popa, N., & Momanu, M. (2022). How personal values and critical dispositions support digital citizenship development in higher education students. Frontiers in Psychology, 13. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.990518
Bangun, A. and Pragholapati, A. (2021). Enhancing critical thinking skills in nursing higher education in preparation for the industrial revolution 4.0. Kne Life Sciences, 793-804. https://doi.org/10.18502/kls.v6i1.8756
Fathia, W., Ratmiati, R., Habibra, M., Indriyani, V., & Putri, H. (2022). Student digital literacy competence in the era of the covid-19 pandemic.. https://doi.org/10.4108/eai.11-10-2021.2319501
Ghosn-Chelala, M. (2018). Exploring sustainable learning and practice of digital citizenship: education and place-based challenges. Education Citizenship and Social Justice, 14(1), 40-56. https://doi.org/10.1177/1746197918759155
Hussein, M., Ow, S., Cheong, L., & Thong, M. (2019). A digital game-based learning method to improve students’ critical thinking skills in elementary science. Ieee Access, 7, 96309-96318. https://doi.org/10.1109/access.2019.2929089
Karim, R. and Mustapha, R. (2020). Students’ perception on the use of digital mind map to stimulate creativity and critical thinking in esl writing course. Universal Journal of Educational Research, 8(12A), 7596-7606. https://doi.org/10.13189/ujer.2020.082545
Laar, E., Deursen, A., Dijk, J., & Haan, J. (2020). Determinants of 21st-century skills and 21st-century digital skills for workers: a systematic literature review. Sage Open, 10(1), 215824401990017. https://doi.org/10.1177/2158244019900176
Murtiningsih, R., Ariani, I., Nugroho, H., & Utomo, A. (2023). Strengthening character through digital pedagogy in facing the era of society 5.0. Digital Press Social Sciences and Humanities, 9, 00017. https://doi.org/10.29037/digitalpress.49449
Naidoo, J. (2020). Postgraduate mathematics education students’ experiences of using digital platforms for learning within the covid-19 pandemic era. Pythagoras, 41(1). https://doi.org/10.4102/pythagoras.v41i1.568
Rizaq, A. (2021). Fostering secondary school students’ critical thinking skills through social studies learning by group investigation model. J-Pips (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), 8(1), 13-24. https://doi.org/10.18860/jpips.v8i1.12156
Yang, H. and Zhou, D. (2022). Perceived organizational support and creativity of science-technology talents in the digital age: the effects of affective commitment, innovative self-efficacy and digital thinking. Psychology Research and Behavior Management, Volume 15, 2421-2437. https://doi.org/10.2147/prbm.s378141
pict illustration : Pexels – Ketut Subiyanto
Pingback: Pentingnya Memelihara Kesehatan Mental di Era Digital - IGAS