Beralih dari Heavy Asset, Menuju Light Asset Industri

Share this article

Bayangkan sebuah pabrik besar dengan cerobong asap, mesin raksasa, dan tumpukan bahan baku yang tinggi. Ketika kita mendengar kata “industri”, gambar ini sering terlintas di benak kita. Namun, gambaran industri saat ini telah berubah secara signifikan. Industri telah beralih ke model “light asset” yang lebih responsif dan fleksibel daripada model “heavy asset” konvensional yang berfokus pada kepemilikan dan manajemen aset fisik yang signifikan.

Pergeseran ini didorong oleh banyak hal, seperti kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan pola konsumsi. Model “light asset” memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan lebih efisien, beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, dan menjangkau konsumen di seluruh dunia dengan lebih mudah.

Menjelajahi Dunia Industri “Heavy Asset” dan “Light Asset”

Apa itu Industri “Heavy Asset”?

Industri “heavy asset” biasanya memiliki struktur organisasi yang kompleks dan padat karya karena memiliki dan mengelola aset fisik yang besar dan mahal, seperti pabrik, gudang, dan infrastruktur.

Selain itu, mereka biasanya memiliki siklus produksi yang panjang dan membutuhkan investasi modal yang besar untuk beroperasi. Sebaliknya, “Light Asset”industri lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar dan teknologi. Perusahaan “Light Asset”dapat memanfaatkan pasar global dengan lebih efisien dan efektif dengan menggunakan model bisnis yang inovatif dan teknologi digital. Dengan mengurangi ketergantungan mereka pada aset fisik yang signifikan, mereka juga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.

Heavy Asset Industri menghadapi tantangan dan peluang yang berbeda karena memiliki infrastruktur dan peralatan fisik yang canggih. Seringkali, sektor-sektor seperti pertambangan, minyak, perkapalan, dan manufaktur berat membutuhkan investasi awal yang signifikan dalam aset tetap (Csikósová et al., 2020), dan mereka juga dapat lebih rentan terhadap kelebihan kapasitas dan pengembalian investasi yang rendah (McConnell et al., 2021).

Apa itu Industri “Light Asset”?

Sebaliknya, industri “Light Asset” berkonsentrasi pada pengembangan dan pengelolaan aset non-fisik, seperti data, merek dagang, dan hak cipta. Perusahaan-perusahaan dalam industri ini biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih ramping dan fleksibel.

Mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan teknologi, dan mereka dapat memperluas bisnis mereka tanpa mengalami hambatan besar yang biasanya dialami oleh sektor-sektor yang memiliki aset fisik yang besar. Karena perkembangan teknologi dan globalisasi, industri “Light Asset” menjadi pilihan yang menarik bagi banyak investor dan pengusaha yang mencari peluang pertumbuhan yang lebih cepat dan fleksibel. Selain itu, karena biaya pengelolaan aset non-fisik biasanya lebih murah dan lebih mudah dikelola, industri ini cenderung memiliki risiko investasi yang lebih rendah daripada sektor-sektor tradisional.

Di sisi lain, pendekatan ini menekankan pemanfaatan pengetahuan, teknologi, dan merek sebagai kemampuan utama (Yu, 2018). Model light asset industri semakin populer di sektor seperti pariwisata dan perhotelan. Ini terutama disebabkan oleh kehilangan strategi “Heavy Asset”dan dampak pandemi (Shi et al., 2023; García-Gómez et al., 2021).

Perbedaan Kunci Antara Industri “Heavy Asset” dan “Light Asset”

FiturIndustri “Heavy Asset”Industri “Light Asset”
AsetFisik (pabrik, gudang, infrastruktur)Non-fisik (merek, hak cipta, data)
Struktur organisasiKompleks, padat karyaRamping, fleksibel
FokusProduksi barang fisikPengembangan dan pengelolaan aset non-fisik
KeunggulanStabilitas, skala ekonomiEfisiensi, adaptabilitas, jangkauan global
TantanganBiaya modal tinggi, inersia organisasiPersaingan ketat, risiko reputasi

Transisi dari  Heavy Asset ke Light Asset

Perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal yang dapat memengaruhi kinerja dan keberlanjutan mereka ketika mereka beralih dari Heavy Asset  industri ke Light Asset industri. Sukses bisnis sangat dipengaruhi oleh fleksibilitas keuangan, terutama di industri yang memiliki banyak aset (Teng et al., 2021).

Dengan fleksibilitas ini, bisnis dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya mereka dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Selain itu, spesifisitas aset secara langsung mempengaruhi nilai wajar perusahaan, risiko kebangkrutan, dan kesehatan keuangan secara keseluruhan. Saat perusahaan melakukan transisi struktur aset mereka, memahami dampak spesifisitas aset dapat membantu mereka membuat keputusan berdasarkan informasi.

Pergeseran Menuju Industri “Light Asset”

Berbagai industri, termasuk manufaktur, ritel, dan layanan keuangan, mengalami pergeseran menuju industri yang disebut sebagai “light asset”. Pergeseran ini disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • Kemajuan teknologi: Cloud computing, internet of things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) adalah beberapa teknologi baru yang memungkinkan bisnis untuk menjalankan operasi mereka dengan lebih efisien dan gesit tanpa memerlukan aset fisik yang signifikan.
  • Globalisasi: Dengan globalisasi, bisnis dapat berkonsentrasi pada aset non-material seperti hak cipta dan merek dagang, yang memberi mereka peluang baru untuk menjangkau pelanggan di seluruh dunia.
  • Perubahan pola konsumsi: Pelanggan lebih suka layanan dan pengalaman daripada barang fisik, yang mendorong bisnis untuk berkonsentrasi pada aset non-fisik seperti data dan merek.

Dampak Pergeseran Menuju Industri “Light Asset”

Ekonomi dan masyarakat dipengaruhi secara signifikan oleh pergeseran menuju industri “light asset”. Pengaruh ini mencakup:

  • Peningkatan efisiensi: Perusahaan dapat menurunkan biaya dan meningkatkan profitabilitas dengan menggunakan model “light asset”.
  • Peningkatan adaptabilitas: Perusahaan dapat menyesuaikan diri dengan cepat dengan perubahan pasar dan permintaan konsumen berkat model “light asset”.
  • Peningkatan jangkauan global: Perusahaan dapat lebih mudah menghubungi pelanggan global dengan model “light asset”.
  • Perubahan pola kerja: Karena pergeseran menuju industri “light asset”, karyawan harus memiliki keterampilan dan keahlian yang lebih berbasis teknologi dan fleksibel.

Beradaptasi dengan “Light Asset” industri  :

Karena pergeseran dari industri aset berat ke “light asset” industri, orang dan bisnis melihat banyak peluang baru dan tantangan baru. Mengambil tindakan proaktif dan strategis sangat penting untuk menyesuaikan diri dengan era baru.

1. Mengembangkan Keahlian yang Dibutuhkan:

Seperti yang disebutkan sebelumnya, keahlian digital dan soft skill yang diperlukan untuk era “light asset” industri berbeda dari yang diperlukan untuk era industri aset berat. Keahlian seperti pemrograman, analisis data, pemasaran online, berpikir kritis, kreativitas, komunikasi efektif, dan kerja sama tim adalah semua keterampilan yang penting untuk dimiliki.

2. Membangun Personal Branding yang Kuat:

Reputasi dan kemampuan seseorang menjadi aset berharga di era “light asset” industri. Dengan membuat konten yang bermanfaat, berpartisipasi dalam komunitas online yang relevan, dan membangun profil profesional, Anda dapat membangun personal branding yang kuat.

3. Tetap Belajar dan Beradaptasi:

Karena dunia industri berkembang dengan cepat, sangat penting untuk memiliki pandangan belajar seumur hidup dan selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang “light asset”. Untuk tetap up-to-date, baca berita dan artikel industri, ikuti kursus dan pelatihan online, dan ikuti webinar dan konferensi.

4. Mencari Peluang di Sektor “light asset”:

Teknologi informasi, fintech, e-commerce, media dan hiburan, dan konsultasi adalah beberapa “light asset” industri yang berkembang pesat. Cari peluang di bidang-bidang ini yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda.

5. Mencari Peluang di Sektor “Light Asset”:

Jika Anda sedang mencari pekerjaan atau ingin mengubah karir Anda, pertimbangkan untuk melihat industri “light asset” yang sedang berkembang pesat. Berikut adalah beberapa industri yang menjanjikan:

  • Teknologi Informasi (IT)
  • FinTech (Teknologi Keuangan)
  • E-commerce (Perdagangan Elektronik)
  • Media dan Hiburan
  • Konsultasi dan Jasa Profesional

Heavy Asset Industri Menuju Light Asset Industri

Dunia bisnis sedang mengalami transformasi yang signifikan. Dengan pergeseran dari model aset berat ke model “light asset”, perusahaan dan karyawan melihat banyak peluang dan tantangan baru. Untuk sukses di era “light asset” industri ini, kita perlu memahami tren dan perkembangan terkini dan mempersiapkan diri dengan keahlian yang tepat.

Dalam industri yang terus berubah saat ini, penting bagi bisnis dan individu untuk mengikuti perkembangan terbaru di bidang yang menjanjikan seperti IT, FinTech, dan e-commerce. Kita harus siap untuk menyesuaikan dan meningkatkan keahlian kita untuk memenuhi tuntutan pasar karena kita tahu bahwa masa depan industri berada pada model “light asset”. Oleh karena itu, kita memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang dan berhasil selama transformasi besar-besaran yang sedang terjadi.

References:

Csikósová, A., Janošková, M., & Čulková, K. (2020). Application of discriminant analysis for avoiding the risk of quarry operation failure. Journal of Risk and Financial Management, 13(10), 231. https://doi.org/10.3390/jrfm13100231

García-Gómez, C., Demir, E., Díez-Esteban, J., & Bilan, Y. (2021). The impact of covid-19 outbreak on hotels’ value compared to previous diseases: the role of alfo strategy. Heliyon, 7(8), e07836. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07836

McConnell, A., Mitchell, D., Donaldson, K., Harper, S., Blanche, J., Lim, T., … & Stokes, A. (2021). The future workplace: a symbiotic system of systems environment., 259-329. https://doi.org/10.1201/9781003186380-18

Li, Q. and Xu, L. (2018). Asset specificity and conditional accounting conservatism. Journal of Business Finance & Accounting, 45(7-8), 839-870. https://doi.org/10.1111/jbfa.12308

Shi, L., Yu, R., Liu, Z., Wang, W., Wu, L., & Hu, X. (2023). An empirical study on the asset-light operation and corporate performance of china’s tourism listed companies. Heliyon, 9(2), e13391. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e13391

Teng, X., Chang, B., & Wu, K. (2021). The role of financial flexibility on enterprise sustainable development during the covid-19 crisis—a consideration of tangible assets. Sustainability, 13(3), 1245. https://doi.org/10.3390/su13031245

Yu, X. (2018). The impact of asset- light strategy on companies’ profitability. Journal of Advances in Economics and Finance, 3(2), 27-32. https://doi.org/10.22606/jaef.2018.32002

Pict Illustration 1 : Pexels – Jimmy Chan

Pict Illustration 2 : Pexels – FOX

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top